"Setelah sampai di Bekasi nginep di Hotel Harris sampai check-in di hotel Harris jam 11.00 malam," jelasnya.
Halusinasi pelaku kambuh lagi, sekira pukul 03.00 WIB dia meminta petugas hotel memesan taksi dengan tujuan kediamannya Cluster Burgundy.
Pada saat disiapkan taksi, tiba-tiba SNF dan kedua anaknya sudah tidak berada di hotel diperkirakan pulang menuju kediamannya berjalan kaki.
Jarak Hotel Harris Bekasi dengan Cluster Burgundy Summarecon tidak begitu jauh, kurang lebih satu kilo meter.
Sesampainya di rumah, tindakan pembunuhan diperkirakan terjadi sekira pukul 04.00 WIB ketika AAMS sang putra sulung sedang terlelap.
"Nah setelah sampai di rumah si suami tetap langsung menghubungi tapi tidak bisa, tidak ada komunikasi sampai pukul jam 10.00 pagi hari kamisnya," ucap Firdaus.
Suami pelaku kemudian berinisiatif menghubungi temannya, meminta tolong agar mengecek ke rumah untuk memastikan keberadaan anak istrinya.
"Posisi suami masih di Medan pada hari Kamis pagi, jadi dia mengirimkan saksi NA untuk mengecek, ternyata anak tersebut sudah berlumuran darah tergeletak di lantai 2," terang Firdaus.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ahli, SNF terindikasi mengidap skizofrenia yang menyebabkan gangguan halusinasi.
Penyidik Polres Metro Bekasi Kota terus melakukan pendalaman, SNF rencananya akan dilakukan pemeriksaan psikiater untuk memastikan kejiwaannya. (*)