Menurutnya, pesawat yang jatuh umurnya belum sampai 2 tahun.
Saat itu, kebetulan pesawat membawa 583 kilogram sembako untuk penduduk di daerah Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara.
Pada saat itu, cuaca dalam keadaan terpantau baik, tapi pesawat kemudian mendadak kehilangan kontak di ketinggian 9000 fit dengan kecepatan normal.
"Yang menjadi pertanyaan bagi kita, ada gangguan apa yang menyebabkan pilot mendadak hilang kontak di atas tengah hutan," ucap Pongky.
Pongky mengarakan pihkanya saat ini sedang mengupayakan asuransi jiwa untuk korban.
"Selain itu, ketenagakerjaan dan tentunya tunjangan-tunjangan," ujarnya.
(*)