Gidion belum bisa menentukan, apakah sosok itu merupakan orang lain atau salah satu dari keempat korban tersebut.
Namun, Gidion meyakini tidak mungkin kedua anaknya yang menginisiasi tindakan bunuh diri ini.
Pihak kepolisian juga sudah melakukan tiga kali olah TKP untuk lebih menguatkan penyidikan, di antaranya pemeriksaan DNA dan melacak CCTV.
6. Sempat sembahyang
Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara (Jakut) Ajun Komisari Besar (AKBP) Hady Siagian mengatakan, ibu berinisial AEL, sempat sembahyang di Klenteng Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Jakarat Utara (Jakut).
Ia juga menjelaskan, lokasi lompat satu keluarga tersebut berada di sebelah kanan kelenteng Apartemen Teluk Intan.
"Tapi sebelum ke kanan (lokasi lompat), istrinya berdoa dulu, sembahyang," ucapnya kepada wartaman di Polres Jakut.
Sementara sang ayah dan kedua anaknya menunggu di kursi.
Hady juga menegaskan, lantai 22 apartemen tersebut memang tidak pernah dikunci sehingga siapa saja boleh masuk untuk beribadah.
"Karena di atas ada klenteng, pintu atas tuh enggak ditutup, enggak dikunci. Karena bebas, siapa pun yang mau beribadah di sana silakan, begitu," jelas dia.
Polisi juga menjelaskan, penunggu kelenteng bernama Akong tidak melihat saat satu keluarga tersebut hendak melompat.