Leni mengaku biaya berobat anknya selama di rumah sakit memang ditanggung BPJS kesehatan, tapi untuk biaya transportasi tidak.
Pihak keluarga yang tergolong ekonomi menengah ke bawah ini, belum tersentuh bantuan atas musibah yang melandanya.
Leni pun berharap, kondisi anaknya terus membaik, sehingga bisa beraktivitas seperti biasa.
"Harapan saya operasi pengeluaran peluru bisa berjalan lebih cepat dari yang ditentukan dokter," ungkapnya.
Korban yang hidup bersama sebutir peluru belum sepenuhnya membaik, jalannya masih tergopoh, sekolahnya terbangkalai.
Sampai sekarang korban masih belum bisa berdamai dengan sebutir peluru itu. Rasa sakit, rasa takut, dan trauma terus menghantuinya.
Keluarga Berharap Pelaku Bisa Ditangkap
Melansir TribunPadang.com, sejak warga Padang Pariaman Bela Cintia jadi korban luka tembak pada 24 Februari 2024, belum ada kejelasan atas insiden tersebut.
Paman korban, Ali Mukminin, mengaku sudah melaporkan kasus tersebut pada pihak kepolisian.
"Saat hari kejadian saya tidak langsung melaporkan ke polisi, kejadian berlangsung sekira pukul 12.00 WIB. Laporan saya masukan sekira pukul 00.00 WIB," ujarnya, Jumat (22/3/2024).
Meski sudah hampir satu bulan membuat laporan, kasus tersebut masih belum ada tindak lanjut.