Gridhot.ID - Sedang viral di sosial media terkait sebuah video tentang anggota KKB Papua yang menembaki polisi yang sedang patroli.
Video tersebut viral karena menunjukkan betapa kejamnya KKB Papua yang melakukan penembakan ke arah polisi lewat belakang.
Para anggota polisi tersebut diketahui sedang berpatroli menggunakan mobil pikap.
Sosok jenderal KKB Papua Aibon Kogoya mengaku jadi sosok yang bertanggung jawab.
Dikutip Gridhot dari Serambinews, KKB pimpinan Aibon Kogoya mengaku bertanggung jawab atas penembakan dua anggota polisi di Pos Ndeotadi 99 Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.
Hal itu terpantau Tribun-medan.com dari salah satu unggahan yang diduga simpatisan KKB di Facebook.
"TPNPB OPM Kodap VIII Intan Jaya kirimkan pasukan elite kusus TPNPB dibawah pimpinan Jendral Aibon Kogoya bersama pasukannya ke wilayah TPNPB OPM Kodap X Paniai,"
"Terjadi penyerangan baku kontak senjata TPNPB OPM TNI-POLRI di Kabupaten Paniai," tulis akun Than M.
"Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) X Paniai dan Pasukan Khusus dari Batalyon Ndulamo yang merupakan salah satu Batalyon dari Kodap III Ndugama-Ndarakma yang beroperasi di kawasan Intan Jaya, Papua, siap bertanggung jawab atas penembakan dan perampasan dua pucuk senjata AK 47 di Bayabiru, Paniai, Papua Barat, 20 Maret 2024," tulis akun tersebut kemudian.
Akun Than M turut mengunggah video anggota KKB tengah membidik anggota aparat keamanan dari dalam semak-semak di pinggir jalan dengan menggunakan senjata AK 47.
Seketika lewat mobil yang ditumpangi aparat dengan melaju kencang.
Anggota KKB pun melepaskan tembakan bertubi-tubi.
Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, Aibon Kogoya sendiri bukanlah nama baru di daftar kriminal tanah Bumi Cendrawasih.
Aibon Kogoya ternyata kelompok kecil sempalan atau pecahan dari kelompok KKB.
Ia dikenal sadis dan tak segan-segan menyerang aparat keamanan serta warga sipil.
Aibon Kogoya juga dilaporkan menyerang pekerja proyek Puskesmas di Kampung Milawak, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak pada 8 November 2022.
Dalam aksinya tersebut, satu di antara pekerja proyek tersebut tewas. Sedangkan satu lainnya masih dalam penanganan tim medis di RSUD Mimika.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menyebut, Aibon Kogoya merupakan anak buah Nau Waker yangberbasis di Intan Jaya.
Sementara Aibon Kogoya sendiri, sambung Faizal, sesungguhnya bukan berasal dari Intan Jaya.
Salah satu kejahatannya yang cukup menggemparkan adalah kelompoknya yang berisi sembilan orang mendatangi Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.
Kelompok Aibon Kogoya langsung melakukan pembantaian sadis terhadap delapan pekerja yang sedang memberbaiki tower tersebut.
Dilaporkan , delapan pekerja jaringan telekomunikasi tewas dibunuh KKB Papua di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pada 2 Maret 2022.
(*)
Source | : | Serambinews.com,Tribun papua |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar