Gridhot.ID - Lettu Fardhana yang sedang bucin-bucinnya kini memang sedang jauh dari Ayu Ting Ting.
Meski keduanya sudah bertunangan, Ayu Ting Ting dan Lettu Fardhana kini terpisahkan jarak akibat tugas negara.
Oleh sebab itu, Ayu Ting Ting tidak bisa sembarangan untuk meminta Lettu Fardhana segera melangsungkan pernikahan.
Penyanyi dangdut Ayu Ting Ting harus ikhlas dan bersabar saat tunangannya, Lettu TNI Muhammad Fardhana jauh darinya.
Dikutip Gridhot dari Prohaba, penyebabnya, Muhammad Fardhana baru saja ditugaskan ke Papua demi negara. Ayu Ting Ting pun memakluminya.
Penantian Ayu Ting Ting untuk kembali berumah tangga setelah 10 tahun menjanda, tak lama lagi akan berakhir.
Muhammad Fardhana, anggota TNI berpangkat Letnan Satu, telah meminangnya 4 Februari silam.
Tinggal selangkah lagi mereka menyatukan tali cinta dalam ikatan pernikahan.
Namun, untuk menentukan tanggal hari bahagia itu bukan perkara mudah, mengingat Fardhana sedang bertugas menjaga perbatasan di Distrik Sugapa wilayah Intan Jaya, Papua.
"Tidak bisa main sembarangan (menentukan waktu menikah).
Calon suami kan abdi negara," kata Ayu Ting Ting, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Cumicumi, Minggu (24/3/2024).
Ya, Ayu Ting Ting dan Fardhana menjalani hubungan jarak jauh alias long distance relationship (LDR).
Fardhana belum lama ini membagikan fotonya dengan latar belakang telaga dan hutan saat bertugas di akun Instagramnya.
Tampak ia mengenakan seragam loreng. Tatapannya tajam
Kumis dan janggutnya mulai tumbuh. Tak lagi klimis seperti pada momen melamar Ayu.
Pada keterangan dalam bahasa Inggris, ia menyinggung rasa sakit.
"No one loves the Warrior, until the enemy is at the gates. Warriors hide themself in God, and suffer their pain in silence.Lastly they dont give up what they love, they find love in what they do."
"Shout out to all the Warriors out there, thank you for your service," demikian tulis Fardhana dalam keterangannya.
Netizen langsung membanjiri kolom komentar. Tak terkecuali Ayu Ting Ting.
Ibu anak satu tersebut tak menyampaikan kalimat apapun.
Hanya emoji bentuk hati warna hitam. Emoji tersebut menunjukkan cinta mendalam dan penuh gairah.
Warna hitam pekat pada emoji hati, melambangkan tanda cinta tanpa batas.
Mungkin, Ayu ingin menunjukkan dirinya tetap setia menunggu Fardhana di Jakarta hingga akhirnya mereka kembali bertemu dalam suasana gembira.
Makanya, pelantun Sambalado tersebut, enggan memaksakan waktu pernikahan.
"Cari waktu yang pas, enggak bisa terburu-buru juga. Aku minta doanya saja," lanjut Ayu.
Sebab, Ayu ingin pernikahannya kelak dengan Fardhana jadi yang terakhir. Hanya maut yang memisahkan mereka.
"Semua orang menginginkan itu, termasuk Ayu," kata Ayu.
Diketahui kini Lettu Fardhana sedang bertugas di Papua.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID, Lettu Fardhana bertugas di salah satu wilayah yang rawan serangan KKB Papua.
Calon suami Ayu Ting Ting akan berangkat ke Intan Jaya Papua, bersama ratusan Prajurit Batalyon Infanteri Raider 509/Balawara Yudha Kostrad.
Upacara keberangkatan 450 Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat tersebut, dipimpin oleh Bupati Jember Hendy Siswanto di Lapangan Batalyon Infantri Raider 509/Kostrad, Kamis (15/2/2024).
Komandan Yonif Raider 509/Balawara Yudha Kostrad, Mayor Inf Dian Dessiawan Setyadi menyatakan bahwa ratusan pasukan tersebut akan mengamankan dan bersiaga di wilayah perbatasan Indonesia Timur selama sembilan bulan.
Lettu Fardhana, calon suami Ayu Ting Ting ditugaskan di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya dalam satu tahun kedepan.
Distrik Sugapa merupakan sebuah distrik yang juga menjadi pusat administratif Kabupaten Intan Jaya.
Lokasinya berada di wilayah pegunungan Provinsi Papua Tengah, Indonesia.
Wilayah ini sering menjadi sasaran gerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Situasi di Papua mengalami perkembangan yang signifikan, termasuk di wilayah Kabupaten Intan Jaya, dan salah satu area yang sering menjadi incaran adalah distrik Sugapa.
Pada bulan Oktober 2021, terjadi kontak senjata antara aparat TNI-Polri dengan KKB di Sugapa.
Aksi yang dilakukan KKB mengakibatkan kerusakan pada beberapa fasilitas umum termasuk beberapa bangunan sekolah, mobil ambulance, mobil tangki air, dan fasilitas lainnya.
Akibat kejadian ini, sekitar 5.859 warga terpaksa mengungsi ke Polsek Sugapa, gereja, dan tempat-tempat lainnya.
Informasi terbaru dari TNI menyebutkan bahwa 7 anggota KKB terkena tembakan di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Dari 7 anggota KKB tersebut, 5 di antaranya tewas sementara 2 lainnya mengalami luka.
"Dari 7 orang anggota KKB terkena tembakan, perkembangan terkini menjadi 5 orang tewas dan 2 orang masih dirawat di markas KKB," kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangannya, Jumat (26/1/2024).
Kelima anggota KKB yang tewas tersebut bernama Oni Kobogau, Yusak Sondegau, Zakius Sondegau, Melkias Matani alias Harisatu Nambagani, dan Agusti.
Dua anggota lainnya adalah Jaringan Belau dan Kanus Kogoya yang mengalami luka dan sedang dirawat oleh KKB.
"Sementara Jaringan Belau dan Kanus Kogoya terluka dan dirawat oleh KKB," ujar Suriastawa.
Suriastawa menjelaskan bahwa 7 anggota KKB tersebut terluka dalam serangkaian aksi penyerangan terhadap aparat TNI-Polri di Intan Jaya mulai dari Jumat 19 Januari 2024 hingga Selasa 23 Januari 2024.
Selain menyerang aparat, KKB juga melakukan pembakaran rumah warga.
"Kontak tembak antara TNI-Polri dengan KKB berlangsung dalam beberapa hari, mulai dari tanggal 19 sampai dengan 23 Januari 2024," jelas Suriastawa.
Suriastawa juga mengungkapkan bahwa serangan KKB dimulai dengan penyerangan terhadap personel Satgas Damai Cartenz di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, pada Jumat 19 Januari 2024.
Seorang polisi bernama Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur dalam serangan tersebut.
Sebelumnya, serangkaian serangan KKB dan pembakaran rumah telah menciptakan ketakutan di kalangan warga sipil.
Banyak warga memilih untuk mengungsi ke pos TNI untuk mencari perlindungan.
Pengungsi berasal dari enam kampung di Distrik Sugapa, yaitu Kampung Holomama, Soambili, Mamba Atas, Amaisiga, Jalai, dan Yokatapa.
"Benar telah terjadi pengungsian besar-besaran masyarakat Distrik Sugapa minta perlindungan aparat TNI-Polri," kata Suriastawa lagi.
(*)