Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Sempat Buka Puasa, Marlina Pilih Selamatkan Keluarga Usai Ledakan Dahsyat di Gudang Peluru Kodam Jaya, Rumah Rusak Gagal Lebaran Suka Cita

Angriawan Cahyo Pawenang - Minggu, 31 Maret 2024 | 16:25
Gudang Kodam Jaya meledak dan peluru berterbangan ke rumah warga
KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN dan Istimewa

Gudang Kodam Jaya meledak dan peluru berterbangan ke rumah warga

Gridhot.ID - Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Bogor membuat warga sekitar harus mengungsi dari rumahnya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Warga Cluster Visalia di Kota Wisata Cibubur diungsikan imbas terbakarnya Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Security Cluster Visalia, Cito mengatakan, seluruh penghuni perumahan elite tersebut diminta untuk meninggalkan kediamannya usai ditemukannya slongsong peluru dan granat. Sebab, lokasi Cluster Visalia berada tak jauh dari gudang amunisi.

“Seluruh warga yang ada di sini (Cluster Visalia) dievakuasi, sudah kosong,” ucap Cito saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (31/3/2024).

Salah satu warga cluster yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, ia sengaja meninggalkan rumahnya karena masih dilanda ketakutan.

Ia khawatir masih ada sisa serpihan ledakan amunisi yang masih menyebar di lokasi tempat tinggalnya.

“Saya sengaja evakuasi diri, takutnya masih ada sisa bahan ledakan, sebisa mungkin mengamankan diri sendiri,” ujarnya.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, Marlina (32), satu dari 85 eorang warga Desa Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor pilih mengungsi usai ada ledakan gudang amunisi TNI AD.

Marlina harus mengungsi dari rumahnya yang berjarak hanya 10 meter dari gudang amunisi yang meledak.

Marlina mengatakan, saat terjadi ledakan, ia bersama keluarganya hendak berbuka puasa.

Namun ledakan kedua yang lebih besar daripada yang pertama membuatnya ketakutan.

Baca Juga: Viral Anggota KKB Papua Tembaki Polisi yang Sedang Patroli Pakai Mobil Pikap, Ngaku-ngaku Pasukan Elit Aibon Kogoya

Marlina memilih untuk kabur, sehingga keluarganya tidak bisa berbuka puasa.

"Kejadiannya kan ledakan pertama kecil sebelum Maghrib dikira tuh petir, ledakan kedua lumayan besar itu setelah adzan Maghrib terus pegawai tuh pada nyuruh warganya keluar rumah.

Nah warga udah keluar rumah ada ledakan lagi kencang langsung evakuasi keluar kampung, itu abis Maghrib," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Minggu (31/3/2024).

Marlina kabur saat mendengar ledakan ketiga, yang menurutnya lebih besar dari yang pertama dan kedua.

Meskipun ledakan tersebut terjadi hingga tiga kali, Marlina tidak melihat benda-benda yang berkaitan dengan senjata atau sejenisnya.

Namun, karena rumahnya dekat dengan lokasi kejadian, Marlina harus meninggalkan kediamannya.

Ia mengungsi bersama keluarganya tanpa bisa membawa banyak barang.

"Waktu itu si pokoknya yang kepikiran selamet aja dulu gitu, nggak kepikiran apa yang harus dibawa, ngungsi sama suami, ibu, ada adik, ada anak dua umur 13 tahun sama 19 bulan," ungkapnya.

Di tempat pengungsian, Marlina mengaku tidak bisa tidur karena anaknya yang paling kecil terus meminta pulang.

"(Keadaannya) berubah, seenak-enaknya bukan di tempat kita gitu kan.

Saya nggak sahur, nggak bisa tidur juga karena si kecil rewel minta pulang terus," kata Marlina.

Baca Juga: Liciknya KKB Papua, Sembunyi di Tikungan Sambil Hujani Polisi yang Patroli dengan Tembakan Peluru, Diserang Balik Langsung Kabur Terbirit-birit

Suaminya sempat pulang untuk memeriksa kondisi rumah mereka.

Marlina mendengar kabar bahwa rumahnya mengalami kerusakan dan ditemukan beberapa serpihan peluru.

"(Ada serpihan peluru) Iya, soalnya dia tadi sempat pulang tuh, karena yang nggak kena banyak serpihan itu boleh pulang terus balik lagi, yang benar-benar rumahnya ketumpuk (serpihan) belum bisa, termasuk rumah saya, tadikan (suami) ngecek ke rumah, jendela, pintu jebol, genteng jebol, plafon semua ambruk. Pokoknya semua rusak," paparnya.

Marlina merasa terpukul oleh kabar kerusakan rumahnya, terutama karena menjelang Idul Fitri seharusnya menjadi momen bahagia bagi keluarganya.

Namun, mereka harus menghadapi kenyataan pahit.

Marlina juga merasa khawatir karena belum mendapatkan kepastian kapan mereka bisa pulang.

"Ya sedih, apalagi sekarang lagi sibuk-sibuknya, menyambut mau lebaran. Harusnya kita suka-suka, sekarang malah jadi beban, beban pikiran.

Mengungsi sampai kapan belum mendengar kabar. Pokoknya sampai hari ini belum dibolehkan pulang dulu," pungkasnya.

Kebakaran gudang peluru tersebut diduga terjadi akibat amunisi yang sudah kedaluwarsa sehingga material menjadi lebih labil.

(*)

Source :Kompas.com Tribunnews Bogor

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x