Dengan sel darah putih dan merah yang sedikit serta trombosit yang rendah, penderita anemia aplastik memiliki peningkatan risiko infeksi serius, masalah pendarahan, masalah jantung, dan komplikasi lainnya.
Jika tidak diobati, penyakit anemia aplastik dapat mengancam kesehatan jiwa.
Penyebab anemia aplastik
Dikutip dari Hopkins Medicine, anemia aplastik bisa disebabkan oleh banyak hal, yakni:
- Memiliki riwayat penyakit menular tertentu seperti hepatitis, HIV, virus Epstein-Barr, CMV, atau paravirus B19
- Memiliki riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik dan antikonvulsan
- Terpapar racun tertentu, seperti logam berat
- Terpapar radiasi
- Memiliki riwayat penyakit autoimun, seperti lupus
- Kondisi genetik
Umumnya, penyakit anemia aplastik menyerang orang yang berusia 15-25 tahun dan 60 tahun ke atas.
Gejala anemia aplastik
Gejala anemia aplastik berbeda-beda pada setiap orang, bergantung pada jenis sel darah mana yang paling terpengaruh dan jadi penyebab kelainan.
Biasanya, gejala anemia biasanya akan muncul selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Oleh sebab itu, penderita anemia aplastik mungkin tidak menyadari bahwa ada perubahan yang terjadi dalam tubuhnya.
Namun, dalam beberapa kasus, penderita anemia aplastik juga bisa mengalami gejala yang parah.