Ia menyebutkan bahwa pihaknya juga mengubah nomenklatur Kelompok Kriminal Bersenjata menjadi OPM (Organisasi Papua Merdeka) karena oleh kelompok tersebut telah menamakan dirinya demikian.
"Jadi, mereka sendiri menamakan diri sebagai TPNPB, tentara pembebasan nasional Papua Barat, sama dengan OPM," kata Agus Subiyanto.
Agus mengatakan, OPM telah melakukan berbagai tindakan mulai dari teror, pemerkosaan hingga pembunuhan terhadap masyarakat sipil. Tindakan tersebut persis seperti nama yang melekat pada organisasi tersebut.
"Sekarang mereka melakukan terror, pembunuhan, pemerkosaan kepada guru, tenaga Kesehatan, pembunuhan kepada masyarakat, TNI-Polri. Jadi perbuatan itu akan ditindak tegas," ujarnya.
Dia juga memastikan bahwa TNI tidak akan diam terhadap tindakan OPM. TNI akan mengambil tindakan tegas.
"Masa harus kita diamkan seperti itu dan dia kombatan membawa senjata. Saya akan tindak tegas untuk apa yang dilakukan oleh OPM. Tidak ada negara dalam suatu negara," ujar Agus.
Agus menjelaskan, dalam suatu wilayah dikenal dengan operasi teritorial intelijen tempur.
Menurutnya, operasi itu memetakan indeks kerawanan dari daerah yang ada di wilayah-wilayah tersebut.
Teruntuk wilayah Papua, Agus menyebut bahwa pihaknya melakukan penanganan berbeda dengan wilayah lain.
"Senjata ya lawannya senjata ya, tapi tidak. Kita tetap kita mengedepankan teritorial untuk membantu percepatan pembangunan membantu mensejahterakan masyarakat di sana (Papua)," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, TNI ikut mengajar di Papua dan memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, namun selalu diganggu OPM.