GridHot.ID - Orang dengan weton-weton tertentu konon ada yang memiliki kehidupan istimewa.
Mereka diprediksi akan memiliki umur panjang atau memiliki rezeki yang mengalir terus.
Penasaran apa saja weton istimewa yang dimaksud?
Dilansir dari Sonora.id, berikut daftar lengkap tentang weton-weton tersebut menurut ramalan Primbon Jawa:
1. Kamis Legi
Menurut Primbon Jawa, weton Kamis Legi berada di bawah naungan tunggak semi.
Dengan naungan tersebut, orang dengan weton ini konon akan memiliki umur panjang dan rezeki yang tiada habis.
Mereka diprediksi selalu dekat dengan kemenangan dan keberuntungan.
2. Kamis Kliwon
Menurut Primbon Jawa, orang dengan weton Kamis Kliwon berada di bawah naungan waseso segoro.
Orang dengan weton Kamis Kliwon dikenal memiliki sifat yang sangat baik.
Baca Juga: 5 Weton Pembawa Penglaris yang Sangat Cocok Jika Punya Usaha Sendiri
Konon, orang dengan weton Kamis Kliwon memiliki kehidupan yang tenang dan menyenangkan.
Mereka diprediksi akan panjang umur.
3. Jumat Kliwon
Menurut Primbon Jawa, weton Jumat Kliwon berada di bawah naungan tunggak semi dan nohan rembulan.
Jika diartikan, pemilik weton ini akan memiliki rezeki yang tiada habis. Mereka diprediksi selalu beruntung dan sejahtera.
4. Rabu Pahing
Menurut Primbon Jawa, weton Rabu Pahing berada di bawah naungan tunggak semi.
Konon, orang dengan weton Rabu Pahing akan menjalani kehidupan yang enak dan menyenangkan.
Selain itu, mereka juga diprediksi memiliki kepandaian yang luar biasa. Mereka mampu menguasai banyak bidang ilmu.
Baca Juga: Ciri Penting Pasangan Weton Tibo Tinari yang Hidupnya Berlimpah Rezeki
Mereka diprediksi akan memiliki umur yang panjang.
5. Minggu Wage
Orang yang lahir pada weton Minggu Wage menurut Primbon Jawa berada di bawah naungan waseso segoro.
Menurut Primbon Jawa, mereka bisa menjadi seorang pemimpin yang memiliki banyak rezeki.
Mereka selalu dihormati orang lain. Mereka bisa menjadi seorang guru, penasihat, dan panutan banyak orang. (*)
Source | : | Sonora.ID |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar