"Dulu aku benci sama ibuku," ucap Soimah, dari YouTube Wendy Cagur.
Soimah kecil juga kerap menangis karena mendapat perlakuan yang dinilai tak sesuai dengan usianya saat itu.
"Karena saya diperlakukan tidak umumnya anak-anak seusiaku. Dari SD aku udah kerja keras, pulang sekolah aku sering nangis."
"Ikan udah banyak terus aku ngolah ikan sampai jam 1 pagi," imbuhnya.
Di saat anak-anak seusianya belajar dan bermain, Soimah justru menghabiskan waktu untuk bekerja.
"Enggak ada waktu bermain, bahkan ibuku sekolah itu nomor dua, ekstrakulikuler jarang berangkat," ucap Soimah.
"Saya nata ikan sambil nangis. Jangan nangis! Nata yang lurus," imbuhnya meniru ucapan ibunya.
Soimah mengatakan walau mengelola ikan hingga ham 01.00 dini hari, dirinya harus bangun jam 03.00 demi membantu sang ibu yang akan bersiap berdagang ikan di pasar.
Jika dirinya tak bangun, maka Soimah tidak mendapatkan uang saku.
"Jam 3 ibu harus ke pasar, kalau jam 3 aku engga bangun, enggak angkat-angkat, enggak dikasih uang saku Pak," ucap Soimah.
"Kalau mau uang saku ya harus kerja," imbuhnya.
Baca Juga: Boro-boro Untung Rp10 Miliar, Soimah Ngaku Bisnis Kulinernya Belum Balik Modal: Siapa yang Ngitung?
Source | : | Surya,sonora |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar