Lebih lanjut, terkait kasus pembunuhan yang menjerat AARN, Ali mengaku tidak pernah menaruh curiga.
AARN pergi ke Palembang selain karena akan menggelar resepsi pernikahan, ternyata juga tengah melarikan diri dari kejaran kepolisian.
Ali yang merupakan Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya itu mengaku kaget bahwa orang yang ditangkap adalah pria yang merupakan suami dari cucunya.
"Kaget, (ternyata) yang ditangkap suami LS. Saat itu petugas gabungan hanya sebentar melakukan penangkapan, setelah Arif berhasil ditangkap, petugas langsung membawanya," ujar Ali.
Ali menceritakan, saat proses penangkapan AARN, ia sempat mengira polisi salah menangkap orang.
Sebab, polisi yang datang ke rumahnya menanyakan sosok dengan nama yang berbeda.
"Ada pak informasi petugas datang awal menanyakan nama Edison, saya bilang ada, namun ketika saya kasih tahu ternyata salah orang," ujar Ali.
Selama tiga hari petugas melakukan penyelidikan, lanjut Ali, dirinya tidak mengira bahwa yang dicari adalah AARN yang merupakan suami dari LS.
"Kemudian petugas kembali datang menanyakan no rumah 1055, namun saat itu saya jawab itu merupakan rumah janda yang sudah meninggal yang merupakan nenek LS," katanya.
Petugas kepolisian pun belum menaruh curiga. Namun, setelah menanyakan nama cucunya LS baru polisi mengarah ke AARN.
"Saat jawab bawa anak cucu bernama LS, baru petugas kepolisian langsung menanyakan anak Arif dan dilakukan pengerebekan," ucap Ali.