"Pihak keluarga cuma mau teteh aja, soalnya anaknya ngamuk terus," jelasnya.
"Di rumah sakit jiwa itu diagnosanya ada nggak ada. Di rumah sakit cuma dikasih obat pusing doang. Jadi keluarga minta saya buat hubungin teh Novi untuk dibawa berobat saja," lanjutnya.
Teh Novi kemudian diantar warga menuju ke rumah Arya.
Setibanya Teh Novi di rumahya, Arya masih bisa menjawab saat ditanya siapa namanya. Namun, Arya tampak gemetar seperti ketakutan.
Berdasarkan keteranggan keluarga, Arya sudah pernah diajak berobat ke rumah sakit. Handphone yang dijual juga sudah diganti.
Namun, kondisi Arya belum juga membaik.
"Awal mulanya ngamuk teh, saya akuin, emang ekonomi lagi turun yah, dia punya HP teh. Karena saya punya anak 3, Arya yang pertama," jelas ibu Arya.
"Karena saya butuh, saya jual teh. Izin sama anaknya 'iya gak apa-apa', tapi pas dijual ngamuk," lanjutnya.
Arya disebut suka ngamuk dan merusak barang. Arya juga pernah kabur hingga ke Kuningan.
Ada pula rekaman yang menunjukkan Arya berteriak ingin mati.
Meski berperilaku demikian, Arya tak pernah mengatakan apa keinginannya.
Baca Juga: Leher Digorok Nyaris Putus, Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang sempat Dikira Buntelan Sampah