(AP itu anak pendiam tidak punya teman sama sekali dan jarang ke kantin. Suatu hari aku tanya; kamu tidak ke kantin. Dia jawab; tidak karena tidak ada uang saku. Lalu aku kasih uang Rp5 ribu buat dia makan. Aku cuma kasih kamu Rp5 ribu talu kamu kasih aku neraka 10 tahun)," jelas NR.
Sementara itu, korban NR membenarkan, dirinya yang membuat utas berisi curhatan tersebut.
Melansir Surya.co.id, NR diketahui sudah melaporkan perbuatan sosok si pria terduga pelaku itu ke Subdit V Cyber Crime DitreskrimsusPoldaJatim.
"Iya benar, saya NR yang jadi korban kejahatan teror tersebut," saat dihubungi, pada Jumat (17/5/2024).
Korban NR mengaku telah diteror si pria tersebut sejak tahun 2014 hingga Mei 2024, atau sejak 10 tahun lalu.
Teror pengiriman pesan berisi foto PAP alat kelamin melalui direct message (DM) akun X atau Twitter, termasuk Istagram (IG) terjadi selama lima tahun, yakni sejak tahun 2014 hingga tahun 2018.
Ia tidak pernah menghitung jumlah pesan PAP aneh yang masuk ke poselnya. Seingatnya, terkadang, kurun waktu sehari, terdapat tiga kali Tweet.
"Kadang sebulan berapa. Kadang mood dia aja. Kadang dalam seminggu selalu ada. Mulai ngancam sejak 2014, SMA kelas 2. Foto-foto yang dia fantasikan ke badan saya," katanya saat ditemui di depan Gedung DitreskrimsusPoldaJatim, Jumat (17/5/2024) malam.
Bahkan, penelusuran Korban NR, si pria sudah melakukan serangkaian intimidasi tersebut selama 10 tahun lamanya, menggunakan ratusan akun.
Tercatat dalam histori pengaturan akun X atau Twitter-nya, pria itu telah membuat sekitar 440 akun.
"Pap kelamin lewat Tweet akun. Ratusan akun. Dia bikin saya blok dia bikin lagi. Nah gitu terus. 40-an itu berkaitan akun dia. Tapi totalnya akun lain yang saya blok ada 440-an," ujarnya.