Maskapai ini baru mulai beroperasi pada tahun 2000.
Dan sejak itu sudah ada 15 insiden, termasuk kecelakaan yang sangat signifikan di sekitar tahun 2004 di kota Solo, Indonesia, di mana sekitar 25 orang tewas.
Maskapai ini juga pernah tergelincir dari landasan di Bali pada tahun 2013 hingga ke laut.
Semua orang selamat dari insiden itu.
Baca Juga : Curahan Hati Kekasih Pramugari Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Karawang
Tetapi sejumlah insiden lain juga telah menimbulkan kekhawatiran besar, begitu banyak, sehingga setelah kecelakaan ini, semua pejabat dan kontraktor Australia telah diberitahu bahwa mereka dilarang terbang bersama maskapai Lion Air.
Sekarang, Lion Air adalah maskapai penerbangan besar.
Maskapai ini mengoperasikan atau mengendalikan sekitar 51 persen pasar penerbangan domestik Indonesia.
Baca Juga : Bhavye Suneja, Pilot Pesawat Lion Air JT 610 yang Sempat Minta Kembali ke Bandara Soekarno-Hatta
Sehingga telah menjadi raksasa dari langit di negara ini, tetapi catatan keselamatan itu tentu saja sangat problematik (bermasalah)," ujar David Lipson dalam video yang diunggah akun @abc730 pada 29 Oktober 2018.
Sementara itu, pihak Lion Air sendiri menyampaikan bahwa penumpang pesawat Lion Air JT-610 terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 penumpang bayi.