Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut.
Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
Baca Juga : Jeritan Tangis Istri Penumpang Pesawat Lion Air JT 610 yang Tengah Mengandung 7 Bulan
Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo).
Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.
Dikutip dari mgi.esdm.go.id, peralatan sonar yang biasanya digunakan untuk pemetaan dasar laut disebut dengan Side Scan Sonar (SSS).
Side Scan Sonar adalah sebuah sistem peralatan survey kelautan yang menggunakan teknologi akustik.
Disamping digunakan sebagai alat survey pemetaan dasar laut, di beberapa negara maju seperti di Amerika Serikat dan Eropa, side scan sonar sering pula digunakan dalam kegiatan pencaharian dan penyelamatan manusia.
Side scan sonar sering digunakan untuk mencari korban tenggelam ataupun objek hilang lainnya di bawah air.
Baca Juga : Bhavye Suneja, Pilot Pesawat Lion Air JT 610 yang Sempat Minta Kembali ke Bandara Soekarno-Hatta
Cara pencaharian seperti ini pada awalnya dilakukan dengan memanfaatkan jasa penyelam, kamera bawah laut, dan anjing pelacak yang terlatih dalam air.