Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Selain Dekompresi, Berikut 6 Risiko yang Harus Dihadapi Penyelam Seperti Syachrul Anto

Dewi Lusmawati - Sabtu, 03 November 2018 | 17:59
Penyelam yang bantu evakuasi pesawat Lion Air PK-LQP yang meninggal dunia, Syachrul Anto.

Penyelam yang bantu evakuasi pesawat Lion Air PK-LQP yang meninggal dunia, Syachrul Anto.

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Penyelam Syachrul Anto meninggal dunia akibat dekompresi dalam tugasnya sebagai evakuator Lion Air JT610, Jumat (2/11).

Dilansir dari Antara News, dekompresi adalah penyakit yang dapat memengaruhi penyelam atau orang lain (seperti penambang) yang berada dalam situasi yang melibatkan tekanan cepat penurunan suhu tubuh.

Dekompresi terjadi ketika tekanan bawah air yang meningkat dapat menyebabkan jaringan tubuh menyerap lebih banyak nitrogen.

Baca Juga : Penyelam Syachrul Anto Meninggal Akibat Dekompresi Saat Evakuasi Korban Lion Air

Jika tekanan itu tiba-tiba berkurang, nitrogen ekstra ini membentuk gelembung yang berbahaya.

Itu sebabnya penyelam juga tidak bisa sembarangan langsung naik ke permukaan sebab mereka perlu mengendalikan laju nitrogen dalam tubuh.

Decompression Sickness disebabkan oleh meningkatnya gelembung nitrogen dalam tubuh.

Ketika bernapas, sekitar 79% dari udara adalah nitrogen.

Baca Juga : 6 Fakta Dana Paramita, Wanita Cantik dan Berprestasi yang Mengaku Siap Jadi Istri Kedua Ridwan Kamil

Ketika turun di air, tekanan di sekitar tubuh meningkat.

Hal ini menyebabkan nitrogen untuk diserap ke dalam jaringan tubuh.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) M. Syaugi sendiri mengungkapkan bahwa Syachrul Anto ditemukan dalam keadaan pingsan.

Syachrul Anto turun menyelam dengan salah seorang temannya.

Baca Juga : Ungkap Kepribadian sang Suami, Istri Syachrul Anto: Dia Tidak Pernah Bilang Enggak

Saat temannya sedang melakukan pencarian, Syachrul tiba-tiba tak diketahui keberadaannya.

"Dia ditemukan tim SAR dalam keadaan pingsan," kata Syaugi di Posko JICT2, Tanjung Priok, Jakarta (3/11).

"Satu pihak sedang mencari sesuatu kemudian menengok satunya sudah tidak ada, ketika dicari ternyata sudah di atas agak jauh," lanjutnya.

Tim dokter di Kapal Victory menangani Syachrul yang sempat sadar.

Baca Juga : 6 Fakta Syachrul Anto, Penyelam yang Gugur dalam Pencarian Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610

Syachrul Anto pun dimasukan ke dalam chamber karena mengalami dekompresi.

Menjadi penyelam seperti Syachrul Anto bukanlah hal yang mudah.

Penyelam yang terjun langsung dalam proses evakuasi Lion Air JT 610 bisa saja menghadapi risiko besar yang berbahaya bagi keselamatan mereka.

Dikutip GridHot.ID dari Intisari, Kompas.com dan USAToday, selain Dekompresi, berikut 6 risiko berbahaya yang dihadapi oleh penyelam saat berada di bawah air.

Baca Juga : Sempat Ngaku Keluarganya Sudah Kaya Sejak dari Kakeknya, Istri Zumi Zola Kini Jualan Jilbab Guna Menyambung Hidup

1. Barotrauma

Barotrauma adalah kerusakan yang mungkin terjadi pada kantong udara di bagian telinga tengah si penyelam.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan bawah air. Makin dalam perairan, makin besar tekanannya.

Penyelam biasanya mencubit hidung mereka atau mengunyah dan menelan ludah agar lebih banyak udara masuk ke bagian telinga tengah.

Namun perubahan tekanan yang terlalu cepat bisa menghasilkan rasa sakit yang parah bahkan cedera pada telinga.

Baca Juga : Penyelam Evakuasi Pesawat Lion Air Meninggal, Ini Postingan Sang Istri yang Menyayat Hati

2. Narkosis nitrogen

Narkosis nitrogen adalah keadaan seorang penyelam kehilangan kesadaran diri karena terlalu banyak nitrogen di dalam tubuh.

Tingkat narkosis nitrogen sangat dipengaruhi oleh seberapa dalam penyelam masuk ke air dan berapa banyak nitrogen yang diserapnya.

3. Toksisitas oksigen (keracunan oksigen)

Keracunan oksigen biasanya hanya dialami penyelam yang berada di kedalaman lebih dari 41 meter.

Oksigen yang terlalu banyak diserap tubuh bisa menyebabkan gecala seperti kehilangan penglihatan, mual, kejang hingga tak sadarkan diri.

Baca Juga : Orang Tua Korban Pesawat Lion Jatuh: Pak Presiden, Dia Anak Saya Nomor Satu, Anaknya Masih Kecil Pak...

4. Emboli paru

Tekanan yang meningkat dari lingkungan bawah laut membuat napas penyelam menjad lebih padat.

Paru-paru akan mengembang saat tekanan tubuh berkurang sehingga pada level ekstrem, paru-paru akan membengkak.

Penyelam tidak boleh menahan napas dan harus terus menjaga kestabilan napasnya.

5. Peralatan yang rusak

Kadang peralatan menyelam tidak dalam kondisi terbaik sehingga rentan mengalami kecelakaan karena alat yang rusak.

Baca Juga : Penyelam yang Meninggal Dunia Saat Evakuasi Lion Air Baru Seminggu Kembali dari Palu

Alat pengukur kedalaman dan regulator yang rusak dapat menyebabkan penyelam tenggelam.

6. Serangan dari makhluk laut

Penyelam akan berhadapan dengan banyak makhluk laut yang kadang berbahaya.

Misalnya saja ular laut dan terumbu karang yang tajam. Beberapa penyelam pernah disengat pari listrik hingga berakibat fatal.

Tujuh hal berbahaya itu yang menjadi tantangan selama menyelam makin berat saja.(*)

Source :Kompas.com usatoday.com intisari antaranews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x