"Saya dan ibunya jatuh, putri saya tergeser (terkena) kereta api," ungkapnya di kamar jenazah RSUD dr Soetomo, Sabtu (10/11/2018).
Sahluki mengatakan, ia melihat istri dan anaknya terbaring di samping rel perlintasan kereta api.
Baca Juga : Alasan Anak Jalanan Minum Air Rebusan Pembalut yang Diambil dari Buangan Sampah
Musibah itu membuat putrinya meninggal karena luka parah, sedangkan, istrinya Liana menderita patah kaki, dan saat ini dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya.
"Saya tidak luka, istri terluka tapi selamat, putri saya meninggal," ungkapnya.
Ditambahkannya, jenazah putrinya akan disemayamkan di Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Pemprov Jatim memfasilitasi mobil ambulans untuk membawa jenazah ke rumah duka.
Baca Juga : Potret Jokowi Saat Pakai Baju Ala Bung Tomo di Hari Pahlawan!
"Atas permintaan kakeknya jenazah dikebumikan di kampung halaman," tutupnya.
Melansir dari Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat pemutaran drama kolosal Surabaya Membara berlangsung sekitar 15 menit.
Sebelum drama kolosal dimulai, puluhan penonton sudah memenuhi bagian atas viaduk (jembatan kereta api di atas jalan raya) Jalan Pahlawan.
Sebelumnya, kereta yang melintas juga sudah membunyikan seruling peringatan dan mengurangi kecepatan dari 30 meter per jam menjadi 15 kilometer per jam.