Akhirnya Sumari mendapati anaknya sudah meninggal dunia di RSUD Dr Soewandhie, yang kemudian dipindahkan ke RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Ternyata anak saya terjatuh saat gandolan di viaduk. Yang gandolan banyak saat kereta lewat. Anak saya bareng sama anak kecil yang juga jatuh itu (Erikawati)," imbuhnya.
Bagus Ananda dan temannya memilih tempat nonton di viaduk karena area bawah di sekitar Jalan Pahlawan sudah penuh orang.
Baca Juga : Ini Kabar Terbaru Dari Manohara yang Sempat Buat Heboh RI-Malaysia
Baca Juga : Menyayat Hati, Inilah Unggahan Pacar Pramugari Lion Air JT 610 Setelah Jenazah Kekasihnya Dimakamkan
Drama kolosal itu merupakan drama yang baru kali pertama ditonton Bagus Ananda selama di Surabaya.
Sang ayah sendiri tidak pernah menontonnya karena memilih di rumah setelah lelah bekerja di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Keinginan Bagus Ananda menonton pertama kali drama kolosal itu sekaligus menjadi akhir baginya.
Sebelumnya, banyak penonton drama kolosal "Surabaya Membara" yang menonton dari viaduk Jalan Pahlawan, Jumat (9/11/2018) malam.
Namun sesaat kemudian, kereta api dari arah Stasiun Gubeng menuju ke Stasiun Pasar Turi melintas.
Ada penonton yang terlindas kereta api, namun ada juga penonton yang terjatuh dari viaduk.
Akibatnya, 3 orang meninggal dunia, dan belasan lainnya luka-luka. (Tribunjatim.com/Sri Wahyunik)