"Sempat waktu itu saya jualan soto mie, jualan kosmetik, jualan buah. Nggak mudah memang, ya seperti itulah. Ternyata akhirnya saya bisa. Sebenarnya bukan tidak bisa tapi menyangkut kemauan. Kalau mau, pasti bisa," kata Laura.
Di tahun 2008, Laura membuka sebuah restoran yang diberi nama otak-otak ikan paus.
"Saya kasih nama otak-otak ikan paus. Waktu itu saya nggak handle sendiri, ini usaha biar buat mami aja. Tapi nggak ke-handle mas, akhirnya tutup. Mami saya itu orangnya sangat tradisional sekali. Segalanya mau dikerjakan sendiri. Jaman itu pemasarannya juga kan gak kayak sekarang. Kalau sekarang sudah ada sosial media dan sebagainya," ucap Laura.
Laura pun mengajak sang ibu untuk fokus terhadap usahanya berjualan otak-otak dan kue lapis.
"Waktu itu mami saya lagi di luar negeri. Ada yang pesan 20 otak-otak. Saya kan mikir, masa saya ngerjain cuma 20 aja, ngotorin tangan doang nih. Akhirnya saya tawarin ke teman-teman hingga ada 70 pesanan. Ternyata gak gampang mas. Dari jam 6 pagi sampai jam 9 gak kelar. Padahal jam 10 pesanannya sudah harus diantar," ujar Laura.
Hingga saat ini, usaha kuliner Laura dan ibunya difokuskan pada otak-otak ikan tenggiri dan kue lupis.
Dalam sehari, kini mereka setidaknya menerima sampai 500 pesanan otak-otak dan kue lupis.
Selain usaha kuliner, Laura kini juga disibukkan dengan usaha publishing dan penerbitan miliknya.
Mantan pramugari Lion Air tersebut merupakan seorang inspirator, motivatir, dan penulis. (*)
Source | : | Instagram,Warta Kota |
Penulis | : | Linda Rahmadanti |
Editor | : | Linda Rahmadanti |
Komentar