"Apalagi kita tak mengenal secara fisik orang-orang itu, kita tak pernah bertemu mereka. Kita tak pernah tahu secara fisik, dan hanya mengenal mereka dari foto-foto atau sinyalemen lain," tambah Aidi.
Bahkan Aidi mengungkap jika pengejaran Egianus dkk beda dengan separatis di tempat lain.
Baca Juga : Tindakan Pengecut Pimpinan KKB Egianus Kogeya, Pernah Sekap Belasan Guru SD SMP dan Petugas Puskesmas
"Beda halnya dengan kalau kita mengejar teroris di Jawa atau di Sulawesi, misalnya. Tak ada masyarakat yang mendukung teroris itu. Karenanya, kalau masyarakat punya informasi, akan menyampaikan kepada aparat keamanan. Lain dengan gerilyawan ini, kan. Mereka ada di lingkungan warga. Kombatan ini bagian dari masyarakat," tambah Aidi.
Hal itu, katanya, menimbulkan kerumitan tersendiri.
"Makanya melihat pola-pola itu, kita lakukan pendekatan ke masyarakat. Bahwa yang dilakukan oleh para pelaku itu adalah tindakan tidak manusia tindakan yang sangat keji. Sehingga tak perlu dibela. Jadi kita akan selalu melakukan pendekatan."
Meski begitu TNI dan Polri akan menangkap Egianus dkk sampai ketemu, baik dalam keadaan hidup maupun mati.
"Tak ada batas waktu. Yang jelas, mereka harus tertangkap, hidup atau pun mati," tegas Aidi.
(*)