Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terungkap, CIA Pernah Berencana Menghabisi Soekarno Karena Bentuk Gerakan Non-Blok

Seto Ajinugroho - Sabtu, 12 Januari 2019 | 16:33
Soekarno
Tribunnews

Soekarno

Gridhot.ID - Era 1960-an mata dunia tertuju pada negara-negara Asia Tenggara di mana terjadi konflik antar Vietnam vs Amerika, Belanda vs Indonesia dan tentunya benih-benih konfrontasi Indonesia-Malaysia yang dibekingi Inggris.

Bagi Amerika Serikat, membendung pengaruh Komunis di Asia Tenggara adalah mutlak.

Maka mereka bakal menyasar siapa saja yang menjadi simpatisan Komunis, kecil, besar, kuat, lemah pasti bakal dihabisi oleh negeri Paman Sam itu.

Pada tahun 2017 lalu, The Sydney Morning Herald kedapatan membuka file rahasia Central Intelligence Agency (CIA) yang didalamnya memuat daftar para pemimpin dunia yang harus segera disingkirkan demi tercapainya kepentingan nasional AS selama masa Perang Dingin.

Baca Juga : Saat Malaysia Ketakutan Indonesia Bakal Uji Coba Nuklir, Soekarno : Sudah Takdir Tuhan, Indonesia dapat Buat Bom Atomnya Sendiri

Dalam daftar terdapat nama pemimpin Kuba Fidel Castro, pemimpin Kongo Patrice Lumumba, pemimpin Korea Utara Kim il-Sung dan presiden Indonesia Soekarno.

Yang lebih tragis, CIA juga menyebut pembunuhan presiden AS John F Kennedy lantaran terlalu pro dengan Soekarno.

Richard Bissel, Wakil direktur rencana CIA saat itu berkata telah ada diskusi di CIA tentang kemungkinan untuk menyingkirkan Soekarno dari muka bumi.

Bissel juga mengungkapkan sudah ada 'aset' yang bisa mereka gunakan untuk menghabisi Soekarno walaupun ia sedang berada di Indonesia.

Baca Juga : Curhatan Pilu Istri Dosen yang Pergoki Suami Ngamar Bareng Mahasiswinya : Dia (Pelakor) Maki-maki Saya

Namun demikian Bissel menyatakan CIA tak ada hubungannya dengan kematian Soekarno pada 21 Juni 1970 di saat beliau menjadi tahanan rumah.

Meski begitu, Sukmawati Soekarnoputri sebagai anak Soekarno mengatakan kepada Fairfax Media Amerika harus meminta maaf kepada semua negara yang pernah mereka usik, termasuk Indonesia.

Source : Sydney Morning Herald

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x