"Amerika seharusnya tidak hanya meminta maaf kepada Indonesia, Amerika harus meminta maaf kepada semua negara yang mereka ganggu, jika mereka mau mengakuinya," kata Sukmawati pada tahun 2007 lalu.
"Mereka tidak pernah mau mengakuinya, terutama CIA," tambahnya.
Baca Juga : Seabrek Persyaratan Jika Ingin Jadi Istri Anggota TNI, Tak Cukup Modal Cinta Doang
Sukmawati mengklaim CIA bertanggung jawab atas kerusuhan, pemberontakan dan kudeta di Asia, Afrika, dan Amerika Latin karena AS menentang Gerakan Non-Blok di mana Soekarno adalah pemrakarasanya.
"Soekarno telah diperingatkan oleh teman-temannya sebelum (pembentukan) Gerakan Non-Blok: 'Hati-hati, AS akan meluncurkan kudeta terhadap pemimpin negara yang tidak pro AS'," kata Sukmawati.
Sementara itu Sarjana PhD Donald Greenlees mengatakan ini bukan pertama kalinya dokumen telah dirilis berkaitan dengan rencana CIA untuk membunuh Soekarno.
"Saya ingin tahu identitas 'aset' CIA. Saya berasumsi bahwa itu terkubur dalam arsip di suatu tempat," katanya.
Greenlees mengatakan ada upaya pembunuhan terhadap Soekarno. "Sukarno adalah sosok yang memecah-belah. Dia punya musuh di rumah. Tetapi masih belum jelas apakah upaya pembunuhan itu hanya kebetulan, apakah orang yang dibina oleh CIA bertindak sendiri, atau apakah beberapa orang di CIA adalah agen ganda," tutup Greenles.
(Seto Aji/Gridhot.ID)