Find Us On Social Media :

Pangeran Arab Mohammed Bin Salmen Diduga Bujuk Israel Agar Lancarkan Serangan ke Gaza Demi Alihkan Perhatian Dunia dari Kasus Khashoggi

Pangeran Arab Mohammed Bin Salmen Diduga Bujuk Israel Agar Lancarkan Serangan ke Gaza Demi Alihkan Perhatian Dunia dari Kasus Khashoggi

Baca Juga : 3 Pangeran Arab dengan Gaya Hidup Mewah nan Glamor, Ada yang Pernah Beri Tip Sebesar Rp 76 Juta!

Selain melancarkan serangan ke Gaza, beberapa rekomendasi dari tim satgas tersebut juga bocor ke beberapa orang kepercayaan MBS.

Seperti Turki Aldakhil yang merupakan manajer umum saluran berita Al Arabiya.

Ia mengungkapkan ada lebih dari 30 langkah potensial akan diambil Arab Saudi jika AS memberlakukan sanksi.

Ia juga mengatakan bahwa Saudi mampu menggandakan harga minyak, menawarkan kepada Rusia pangkalan militer di utara negara itu dan beralih ke Rusia serta Cina sebagai pemasok senjata utamanya.

Namun, Aldakhil menepis kabar tersebut.

Baca Juga : Dibunuh dan Dimutilasi, Ini Kata-kata Terakhir Jamal Khashoggi

Arab Saudi dan Israel memang dianggap memiliki hubungan rahasia yang semakin dekat.

Hal itu didorong oleh permusuhan bersama dengan Iran.

Di mana MBS telah menjadi pemain kunci dalam upaya menjual rencana perdamaian 'kesepakatan abad' Trump untuk Israel dan Palestina kepada pemimpin regional.

Sementara pembunuhan Khashoggi telah dikecam oleh para pemimpin dunia.

Dua minggu setelah pembunuhan itu, sumber-sumber pemerintah Arab Saudi juga mencatat perubahan nada secara tiba-tiba dalam pernyataan Netanyahu tentang Hamas selama negoisasi dengan Qatar yang bertujuan untuk meredakan blokade di Jalur Gaza.

Baca Juga : Jurnalis Jamal Khashoggi Dibunuh, Pangeran Mohammed bin Salman Katakan Jamal Khashoggi Orang Berbahaya

"Kami sangat dekat dengan jenis kegiatan yang berbeda, suatu kegiatan yang akan mencakup pukulan yang sangat kuat.

Jika itu masuk akal, Hamas akan berhenti menembak dan menghentikan gangguan kekerasan ini sekarang", kata PM Turki pada 14 Oktober lalu.

Demikian pula dengan Israel dan Qatar yang baru saja mencapai kesepakatan untuk mengizinkan dana masuk ke wilayah yang diblokade dan membayar gaji pekerja pemerintahan Hamas. (*)