Find Us On Social Media :

Pangeran Arab Mohammed Bin Salmen Diduga Bujuk Israel Agar Lancarkan Serangan ke Gaza Demi Alihkan Perhatian Dunia dari Kasus Khashoggi

Pangeran Arab Mohammed Bin Salmen Diduga Bujuk Israel Agar Lancarkan Serangan ke Gaza Demi Alihkan Perhatian Dunia dari Kasus Khashoggi

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Nama Pangeran Arab, Mohammed bin Salman masih menjadi perbincangan sejak namanya terseret dalam kasus Jamal Khashoggi, jurnalis Arab Saudi yang hilang dan tewas di Turki.

Melansir dari Intisari Online, sumber-sumber di dalam Saudi mengatakan bahwa sang Putra Mahkota Arab Saudi atau yang juga dikenal MBS berusaha membujuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk memulai konflik dengan Hamas di Gaza.

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari rencana MBS untuk mengalihkan perhatian dunia dari kasus pembunuhan jurnalis Arab, Jamal Khashoggi.

Menurut sumber tersebut, perang di Gaza adalah salah satu langkah dan skenario yang diusulkan tim satuan tugas darurat yang dibentuk untuk melawan akibat yang ditimbulkan perihal terbunuhnya Khashoggi.

Tim satgas yang terdiri dari pejabat istana kerajaan, kementerian luar negeri dan pertahanan memberi arahan kepada putra mahkota setiap enam jam.

Baca Juga : Fakta Baru Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi: Sengaja Dipancing untuk Datang ke Turki Sebelum Dibunuh

Tim itu menyarankan MBS bahwa perang di Gaza akan mengalihkan perhatian Trump dan memfokuskan kembali perhatian Washington pada peran Arab Saudi dalam memperkuat strategi Israel.

Sementara itu, dilansir dari Serambinews, tim itu juga menyarankan MBS untuk meneralisir Turki dengan segala cara'.

Termasuk menyuap Presiden Turki, Erdogan dengan tawaran berupa Arab akan membeli senjata Turki dan berusaha meningkatkan hubungan antara Arab Saudi Turki.

Dalam sebuah komentar bulan lalu, MBS mengklaim bahwa pembunuhan Khashoggi digunakan untuk membuat kerenggangan hubungan Arab Saudi dengan Turki.

Para pejabat Arab Saudi membantah bahwa putra mahkota telah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak 2 Oktober lalu di Konsulat Sudi di Turki.

Baca Juga : 3 Pangeran Arab dengan Gaya Hidup Mewah nan Glamor, Ada yang Pernah Beri Tip Sebesar Rp 76 Juta!

Selain melancarkan serangan ke Gaza, beberapa rekomendasi dari tim satgas tersebut juga bocor ke beberapa orang kepercayaan MBS.

Seperti Turki Aldakhil yang merupakan manajer umum saluran berita Al Arabiya.

Ia mengungkapkan ada lebih dari 30 langkah potensial akan diambil Arab Saudi jika AS memberlakukan sanksi.

Ia juga mengatakan bahwa Saudi mampu menggandakan harga minyak, menawarkan kepada Rusia pangkalan militer di utara negara itu dan beralih ke Rusia serta Cina sebagai pemasok senjata utamanya.

Namun, Aldakhil menepis kabar tersebut.

Baca Juga : Dibunuh dan Dimutilasi, Ini Kata-kata Terakhir Jamal Khashoggi

Arab Saudi dan Israel memang dianggap memiliki hubungan rahasia yang semakin dekat.

Hal itu didorong oleh permusuhan bersama dengan Iran.

Di mana MBS telah menjadi pemain kunci dalam upaya menjual rencana perdamaian 'kesepakatan abad' Trump untuk Israel dan Palestina kepada pemimpin regional.

Sementara pembunuhan Khashoggi telah dikecam oleh para pemimpin dunia.

Dua minggu setelah pembunuhan itu, sumber-sumber pemerintah Arab Saudi juga mencatat perubahan nada secara tiba-tiba dalam pernyataan Netanyahu tentang Hamas selama negoisasi dengan Qatar yang bertujuan untuk meredakan blokade di Jalur Gaza.

Baca Juga : Jurnalis Jamal Khashoggi Dibunuh, Pangeran Mohammed bin Salman Katakan Jamal Khashoggi Orang Berbahaya

"Kami sangat dekat dengan jenis kegiatan yang berbeda, suatu kegiatan yang akan mencakup pukulan yang sangat kuat.

Jika itu masuk akal, Hamas akan berhenti menembak dan menghentikan gangguan kekerasan ini sekarang", kata PM Turki pada 14 Oktober lalu.

Demikian pula dengan Israel dan Qatar yang baru saja mencapai kesepakatan untuk mengizinkan dana masuk ke wilayah yang diblokade dan membayar gaji pekerja pemerintahan Hamas. (*)