Find Us On Social Media :

Begini Kehidupan Suku Sentinel di Pulau Seukuran Kota Manhattan

Suku Sentinel

Hampir setiap orang yang berani berkunjung disambut oleh panah terbang.

Pada 1970-an, sutradara film dokumenter National Geographic mengambil satu di kakinya.

Penduduk Sentinel Utara mungkin trauma dengan penculikan yang pernah mereka alami.

Mungkin juga mereka takut pada penyakit yang dibawa oleh orang asing.

Alasan lain, karena kekebalan tubuh yang lemah terhadap penyakit seperti flu dan campak.

Tidak ada yang tahu persis mengapa mereka begitu bermusuhan dengan orang luar dan bahasa mereka tetap menjadi misteri tersendiri.

Baca Juga : Enggak Nyangka, Begini Reaksi Raffi Ahmad Saat Ketemu Ayah Baim Wong

Baca Juga : Alasan-alasan Ini Membuat Kamu Harus Berciuman

Keterisolasian Suku Sentinel didukung oleh pemerintah India

Pemerintah India melindungi juga menghargai pilihan orang-orang Sentinel untuk tetap terisolasi dari dunia luar.

Upaya kontak dengan suku Sentinel telah dilakukan pada tahun 1974, 1981, 1990, 2004, dan 2006, oleh National Geographic dan pemerintah India, juga pasukan angkatan laut India.

Tetapi, mereka disambut dengan tirai panah yang tak henti-hentinya dilesakkan orang-orang Sentinel.

Semenjak kematian dua nelayan India di tahun 2006, pemerintah India mengeluarkan mengeluarkan undang-undang yang melarang pengambilan foto atau video terhadap suku-suku di Kepulauan Andaman pada 2017.

Memang secara administrasi Pulau Sentine Utara adala bagian dari Kepulauan Andaman, tetapi dalam praktiknya, pulau ini dan penghuninya telah membentuk planetnya sendiri. (Suar.grid.id/Masrurroh Ummu Kulsum)

Baca Juga : Balasan Pengacara Hotman Paris Saat Ditegur Kapolres Bogor Soal Kasus 'Putri DIperkosa'