Find Us On Social Media :

Digiring dengan Kondisi Tangan Terikat, Inilah Pengakuan Korban Selamat Pembantaian Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua

Jimmi Aritonang (baju hitam) salah satu pekerja pembangunan jembatan yang berhasil dievakuasi ke Wam

Di tengah jalan mereka dipaksa berbaris dengan formasi 5 saf dalam keadaan jalan jongkok.

“Tidak lama kemudian para KKB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua.

Mereka kemudian secara sadis menembaki para pekerja. Sebagian pekerja tertembak mati di tempat dan sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah,” ungkap Aidi, sebagaimana disampaikan Jimmi.

Baca Juga : Kisah Pengemudi Sepeda Motor yang Selamat dari Serangan KKB di Papua karena Pura-pura Mati

Setelah itu KKB meninggalkan para korban dan melanjutkan perjalanan menuju bukit Puncak Kabo.

Di tempat itu, ada 11 orang karyawan yang pura-pura mati dan kemudian berusaha bangkit kembali untuk melarikan diri. “Namun malangnya, mereka terlihat oleh KKB sehingga mereka dikejar.

5 orang tertangkap dan dibunuh oleh KKB (meninggal di tempat), 6 orang berhasil melarikan diri ke arah Mbua.

Baca Juga : 6 Fakta Tragedi Pembantaian 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Papua: dari Pengambilan Foto KKB Saat HUT OPM hingga Instruksi Presiden Jokowi

2 orang diantaranya belum ditemukan sedangka 4 orang diantaranya, termasuk saksi Jimmy Aritonang, selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua,” ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengakuan Korban Selamat Pembantaian Pekerja di Nduga Papua, 19 Orang Dipastikan Dibunuh