Find Us On Social Media :

Adiknya Nyaris Jadi Korban Penembakan KKB di Nduga, Papua, Maspupah Berharap Irawan Maulana Segera Pulang dan Berkumpul Bersama Keluarga

Keluarga Irawan Maulana, korban selamat tragedi penembakan KKB di Nduga, Papua

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Irawan Maulana (22) merupakan salah satu warga Kampung Papandak, Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut yang turut menjadi korban selamat dalam tragedi pembantaian pekerja pembangunan jembatan di Nduga, Papua yang dilakukan oleh KKB.

Dilansir dari Tribun Jabar, Irawan Maulana bukanlah karyawan PT Istaka Karya yang saat itu tengah membangun jembatan di Nduga, Papua.

Namun, Irawan Maulana bekerja di salah satu perusahaan provider telekomunikasi yang tugasnya adalah memasang kabel telekomunikasi.

Saat peristiwa berdarah itu terjadi, Irawan Maulana memang tengah berada di lokasi.

Baca Juga : Mengenal Raider Kostrad, Pasukan Elit Pemburu KKB yang Diduga Membantai 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua

Dan kini, ia berhasil diselamatkan TNI dan sudah berada di Wamena, Papua.

Hal ini disampaikan oleh kaka Irawan Maulana yang bernama Maspupah saat ditemui tim Tribun di kediamannya di Garut pada Jumat (7/12/2018) kemarin.

Maspupah yang didampingi ibunya Uyu (60), awalnya sempat enggan memberikan keterangan.

Baca Juga : Digiring dengan Kondisi Tangan Terikat, Inilah Pengakuan Korban Selamat Pembantaian Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua

Keduanya mengaku kaget karena sejak Kamis (6/12/2018), banyak orang yang datang ke rumahnya.

Maspupah juga mengaku bahwa ia baru mengetahui kalau adiknya hampir menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh KKB.

"Saya juga baru tahu kemarin kalau adik saya hampir jadi korban penembakan.

Baca Juga : Kesaksian Kerabat Korban Selamat Pembantaian 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua: Pura-pura Mati Lalu Melarikan Diri

Banyak tentara sama polisi ke rumah" ucapnya menjelaskan kepada Tribun.

Diketahui, Irawan memang jarang memberikan kabarnya kepada keluarga.

Hanya sesekali Irawan menelepon kepada saudaranya.

Baca Juga : Setelah Tragedi Pembantaian 31 Pekerja Jembatan di Nduga, Kini KKB Diduga Kembali Serang Pos TNI di Distrik Mbua, Papua

Menurut keterangan Maspupah, Irawan sudah bekerja di Papua selama delapan bulan.

Maspupah juga mengatakan bahwa di kampungnya memang ada banyak orang yang bekerja di Papua.

Namun, setiap orang itu tidak berada di satu lokasi yang sama.

Baca Juga : Deretan Fakta Egianus Kogoya, Pemimpin KKB yang Diduga Membunuh 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua

"Sebelumnya dia kerja di Jakarta. Terus beberapa hari sebelum ke Papua baru bilang mau kerja di sana. Cuma bila kerjanya pasang kabel sinyal telepon. Enggak kasih tahu nama perusahaannya," ucapnya.

Sempat kaget karena mendengar adik bungsunya nyaris jadi korban penembakan KKB, Maspupah pun kini merasa lega karena adiknya selamat.

Ia berharap, adiknya bisa segera kembali ke rumah dan berkumpul bersama keluarga.

Baca Juga : Kisah Pengemudi Sepeda Motor yang Selamat dari Serangan KKB di Papua karena Pura-pura Mati

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah pekerja pembangunan jembatan di Nduga, Papua tewas karena dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB.

Tragedi yang menewaskan sejumlah karyawan PT Istaka Karya itu rupanya dipicu karena salah satu pekerja yang mengambil foto saat KKB menggelar acara HUT OPM.

Hingga kini, kasus ini masih menjadi sorotan publik dan sedang dalam penanganan aparat penegak.

Baca Juga : 6 Fakta Tragedi Pembantaian 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Papua: dari Pengambilan Foto KKB Saat HUT OPM hingga Instruksi Presiden Jokowi

Sejumlah personel gabungan TNI dan Polri pun diterjunkan untuk menangani kasus ini. (*)