Find Us On Social Media :

Densus 88 Bekuk Terduga Teroris di Sleman yang Saban Harinya Jualan Kebab

Suasana rumah usaha kebab di Krapyak Sidoarum Godean Sleman, lokasi tempat terduga teroris tinggal dan bekerja.

Gridhot.ID - Siang hari, Rabu (12/12) di Godean, Sleman tak ada yang menduga seorang karyawan warung kebab dibekuk Densus 88 Anti- Teror.

Karyawan kebab berinisial AA itu ditangkap setelah disinyalir sebagai teroris.

Dikutip dari Tribun Jogja, Kamis (13/12) AA yang saat ini ditahan Densus 88 sebelumnya dikenal sebagai remaja seperti lainnya.

Muhammad Gilang Syarifudin selaku Kepala Depo Project Jogja-Solo Kebab Turki tempat AA bekerja menceritakan siapa itu AA.

Baca Juga : Pertempuran Sengit Pasukan Khusus Gabungan Indonesia Ketika Buru Presiden Fretilin Saat Konflik Timor Timur

Awalnya tiga bulan lalu AA menjadi karyawan kebab Turki setelah mengetahui lowongan pekerjaan ini melalu medsos.

AA melamar menjadi penjaga outlet kebab.

Gilang menyebut AA adalah seorang remaja yang baru saja lulus dari SMA di Tasikmalaya.

"Kalau asalnya dari Indramayu, tujuan ke Jogja saat itu mau nemenin kakaknya perempuan. Dia tidak mau jauh dengan keluarga. Ketika merantau dia pun juga butuh pekerjaan. Saat itu saya sendiri yang mewancarainya," beber Gilang.

Baca Juga : Rupanya Ada Panglima Tertinggi KKB Selain Egianus Kogeya dalam Pembantaian Pekerja Trans Papua di Nduga

Usai diterima, AA tinggal di tempat ia bekerja yang kebetulan juga digunakan sebagai mess.

Gilang juga menungkapkan tak ada sesuatu yang mencolok baik sikap maupun perangai AA.

Bahkan AA cenderung remaja yang pendiam.

"Kesehariannya juga tidak mencolok. Tidak terlibat komunitas radikal. Dia juga mengikuti trend gaya, terutama masalah penampilan pake jeans terus tiap hari," terangnya.

Baca Juga : Terlihat Berseni, Namun Siapa Sangka di Balik Lukisan Ini Ada Cerita Menyeramkan

"Dia juga tidak memberikan ceramah atau ajak-ajakan (radikal). Kami makan bareng, tidur bersampingan juga tidak masalah," tambahnya.

AA juga jarang keluar dari mess dan tak ada teman yang datang menemuninya.

Para rekan karyawanlah yang justru sering mengajaknya beraktivitas seperti memancing, main game dan makan bareng.

"Sebenarnya dia juga mau resign tanggal 7 Desember kemarin. Tapi saya undurkan karena saat itu kita sedang ada promo dan butuh tenaga. Akhirnya tanggal 13 rencana dia keluar, tapi kemarin malah ditangkap," pungkas Gilang. (*)