Find Us On Social Media :

Hibur Anak Korban Tsunami yang Kehilangan Orangtuanya, Personel Polri: Panggil Saya Papi Saja Ya

Personel polisi memeluk anak korban selamat tsunami yang kehilangan kedua orangtuanya.

Korban bencana rentan mengalami trauma akibat dari apa yang disaksikan maupun rasa kehilangan orang terdekat.

Dilansir dari Kompas.com, Kemensos telah memastikan ada kegiatan trauma healing di setiap posko pengungsian.

Kemensos menamakannya layanan dukungan psikososial (LDP).

Di Banten, ada tujuh titik LDP.

Sementara di Lampung, ada dua titik LDP.

Baca Juga : BMKG Jelaskan Fenomena Tsunami Selat Sunda: Seperti Menjaring Ayam dengan Perangkap Gajah

Kegiatan LDP didukung oleh lembaga-lembaga lain seperti Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).

Dalam LDP tersebut, dilakukan kegiatan seperti Phsyco Therapy yang berupa kegiatan katarsis mental, trauma healing, konseling, intervensi krisis, dan motivasi hidup.

Ada juga terapi seni melalui kegiatan kesenian, salah satunya menggambar.

Terapi seni dapat mengembalikan kegembiraan anak-anak.

Ada juga terapi melalui kegiatan permainan, seperti bermain sulap.

Baca Juga : Suara Dentuman di Sumatera Selatan dan Cianjur Bikin Warga Bingung, Berbagai Spekulasi Beredar

Data sementara BNPB hingga Rabu (26/12/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 430 orang meninggal dunia karena kejadian ini.

Sementara kerugian ekonomi masih dalam pendataan. Selain korban meninggal, tercatat 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang.

BNPB juga mencatat, ada 21.991 orang yang mengungsi di sejumlah daerah. Jumlah ini masih sangat mungkin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan.

(*)