Find Us On Social Media :

Akun Instagram Milik Anak Bupati Nduga Berisi Foto Pegang Bendera OPM, Sang Ayah: Kepada Anak Saya, Jangan Sembunyikan Isi Hati

Akun instgram diduga milik anak Bupati Nduga, Papua

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Pejabat Kodam XVII/Cendrawasih membantah penggunaan bom oleh personel TNI ketika melakukan evakuasi belasan korban penembakan di Yigi, Yal dan Mbua Kabupaten Nduga, Papua pada awal Desember 2018.

Tak hanya itu, Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi juga menunjukkan gambar seorang anak pejabat Kabupaten Nduga yang memegang bendera bintang kejora, yang merupakan bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dikutip GridHot.ID dari Antaranews, foto yang disebut diambil dari akun Instagram bernama 'Rockdoggs' tersebut tak lain diduga merupakan foto anak Bupati Nduga.

Baca Juga : Ngaku Punya Pasukan Mata-mata Bernama Papua Intellegence Service, Penampakan Markas KKB OPM Hanya Gubuk Reyot Beratap Seng

"Ini di Instagram, seorang anak yang memegang bendera. Kami menduga dia adalah anak Bupati Nduga, Yarisu Gwijangge. Dalam Instagram ini, banyak foto, nanti bisa dilihat," ujar M Aidi, di Makodam Cendrawasih Bukit Polimak Kota Jayapura, Papua pada Kamis 27 Desember 2018.

Pada saat terjadi insiden pembantaian pekerja PT Istaka Karya di Nduga awal Desember 2018 lalu, keberadaan Bupati Nduga sempat menjadi misteri.

Pasalnya, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura pada Minggu 30 Desember 2018 mengatakan "Kami dapat info Pak Bupati Nduga tidak ada di tempat".

Baca Juga : Brimob Temukan Markas KKB OPM : Kami Akan Menghancurkannya Karena Mereka Telah Berkhianat Kepada NKRI

"Bahkan yang mengeluarkan pernyataan hanya Wakil Bupati Nduga. Beliau tidak pernah terlihat," lanjutnya.

Sementara itu, pada Selasa 1 Januari 2018, Bupati Nduga Yairus Gwijangge mengklarifikasi foto anaknya yang sedang memegang bendera bintang kejora dalam kejora dalam akun instagramnya bernama 'Rockdogss'.

"Itu foto editan. Sebetulnya anak saya duduk di sebuah kursi merah, tapi entah mengapa dibuat seperti itu," katanya didampingi Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi di Bukit Polimak, Kota Jayapura, Papua seperti dikutip dari Antaranews.

Berdasarkan keterangan anaknya, foto tersebut merupakan hasil editan oknum yang tidak bertanggung jawab karena iri terhadap anaknya, yang ayahnya seorang kepala daerah.

Baca Juga : Palang Merah Internasional Geram dengan OPM : Kelompok Penculik Itu, Sudah Kehilangan Kesempatannya Mendapat Bantuan

"Kepada anak saya, saya tegaskan bahwa bapak adalah seorang Bupati, wakil pemerintah Indonesia. Jangan sembunyikan isi hati, ceritakan kepada saya, sehingga bisa disampaikan kepada publik, saya akan klarifikasi, soal bendera," tuturnya.

"Foto itu sebenarnya bukan foto asli. Ada orang lain yang edit foto itu. Bahkan dalam akun itu ada yang berkomentar. Dan anak saya memang kecewa, sampaikan bahwa bapaknya bupati, jangan dibuat seperti itu, karena bisa memalukan," ucapnya mencoba jelaskan pernyataan anaknya.

Berkaitan dengan itu, Yairus meminta maaf akibat postingan tersebut yang membuat sejumlah pihak kurang berkenan.

Baca Juga : Pendawa I, Tim Pemburu TNI yang Menguntit Pentolan OPM Kelly Kwalik Tanpa Ia Sadari Saat Operasi Mapenduma

"Memang ada anak-anak lain yang kembangkan persoalan ini, ada anak Papua. Apalagi melihat situasi di Nduga. Ada orang yang tidak senang dan memanfaatkan peluang ini," ujarnya.

Bupati Yairus Gwijangge sendiri mengaku bahwa saat terjadi insiden pembantaian pekerja PT Istaka Karya oleh KKB di wilayahnya ia sedang tak berada di tempat.

"Saya ada urusan keluarga dan saya minta maaf," ujarnya.

Sementara itu, menurut penelusuran GridHot.ID, akun Instagram Rockdogss yang diduga milik anak Bupati Nduga sebelumnya memang terlihat berisi sebuah foto pemuda memegang bendera bintang kejora.

Baca Juga : Ternyata Ayah Egianus Kogoya Pernah Terlibat Kasus Penyandraan Tim Lorentz Tahun 1996 yang Dilakukan OPM

Namun ketika dicek kembali pada Jumat 4 Desember 2018, akun dengan jumlah follower lebih dari seribu itu telah mengubah foto profil dan mengunci akunnya.

Usai terjadi insiden pembantaian sadis terhadap pekerja PT Istaka Karya di wilayah Nduga, Papua pada Minggu (2/12/2018), Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bersembunyi di hutan-hutan, dan masih terus dikejar dan dilacak.

Tim gabungan TNI dan Polri pun diterjunkan ke Nduga, Papua untuk mengevakuasi korban dan memburu kelompok bersenjata (KKB) yang menyerang pekerja PT Istaka Karya.

Baca Juga : Panglima TPNPB-OPM Goliat Tabuni Pernah Sampaikan Bakal Bantai Orang Asli Papua Barat yang Dinilai Pro TNI-Polri

Atas insiden tersebut, aparat yang terdiri dari TNI serta Polri terlibat dalam pertempuran sengit dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).(*)