Find Us On Social Media :

Madame Claude, Muncikari Kelas Dunia, Pelanggan : Bisnis Pelacuran yang Dijalankannya Terbaik Sepanjang Sejarah

Madame Claude, muncikari kelas dunia.

Gridhot.ID - Muncikari ialah orang yang berperan sebagai pengasuh, perantara, dan/atau pemilik pekerja seks komersial.

Ia biasanya tinggal bersama anak-anak asuhnya dan bisa juga tidak namun selalu berhubungan dengan anak-anak asuhnya itu.

Tak bisa dipungkiri, Muncikari dalam zaman serba edan sekarang bisa menjadi sebuah profesi dalam dunia pelacuran/prostitusi.

Banyak muncikari bertebaran seantero bumi, dari yang 'menjajakan' anak asuhnya di pinggir jalan hingga yang kelas atas.

Baca Juga : Merdeka Mudah Ala Malaysia, Tunku Abdul Rahman Kunjungi London Kemudian Diberi Kemerdekaan

Dikutip dari Dailymail.co.uk, Senin (7/1) satu nama dalam dunia prostitusi yang bakal dikenang sejarah ialah Fernande Grudet alias Madame Claude dari Prancis.

Madame Claude bukan muncikari sembarangan, ia kelas atas.

Dirinya tak mau menjajakan jasanya kepada pelanggan yang berkocek pas-pasan.

Pelanggan Madame Claude haruslah orang yang benar-benar kaya dan berpengaruh di negaranya serta jika bisa seorang bangsawan.

Baca Juga : Usai Persunting Miss Moscow 2015, Raja Muhammad V dari Malaysia Malah Sakit Kehilangan Tahta

Terhitung mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi, bintang Hollywood Marlon Brando, dan setengah anggota kabinet pemerintahan Prancis pernah menjadi pelanggannya.

Sangarnya mantan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy pernah meminta kepada Madame Claude untuk dicarikan pelacur yang mirip seperti istrinya, Jackie Kennedy tapi dengan versi yang lebih 'hot.'

Madame Claude juga akrab dengan Lord Louis Mountbatten, pangeran Inggris dan jutawan Elie de Rothschild.

Ketiganya sering bepergian bersama-sama menggunakan jet pribadi.

Baca Juga : EKSKLUSIF : Keterangan Manajer Terkait Ditangkapnya Vanessa Angel Oleh Polisi Karena Prostitusi Online

Wajar saja Madame Claude menjadi muncikari kelas wahid, ia menyediakan sekitar 200 wanita panggilan.

Wanita panggilan anak-anak asuhnya itu dikenal dengan sebutan Claudettes.

Madame Claude pulalah yang mempopulerkan istilah 'call girl' alias 'wanita panggilan' di dunia prostitusi.

Seperti dijelaskan diatas, karena pelanggannya orang-orang kelas atas, maka para Claudettes tak akan pernah berdiri di pinggir jalan untuk menawarkan jasanya.

Mereka hanya akan bekerja jika Madame Claude menghubunginya.

Lantas bagaimana Madame Claude merekrut Claudettes?

Ternyata ia merekrut gadis-gadis dengan mendatangi universitas-universitas di Paris dan Sorbonne.

Madame Claude juga menawarkan pekerjaan ini kepada peraga busana kelas atas macam Christian Dior, Leggy dan Cool untuk menjadi Claudettes.

Lebih gilanya lagi Madame Claude juga membentuk Rabatteeurs, yakni semacam scout untuk mencari Claudettes dari kalangan masyarakat kelas atas.

Hasilnya? ia pernah merekrut seorang wanita tunangan seorang bangsawan kaya di Paris.

Namun bangsawan itu tak jadi menikah dengannya lantaran ia tahu jika tunangannya seorang Claudettes yang tak jauh beda dengan pelacur.

Bahkan Madame Claude pernah mencoba merekrut Joan Collins, seorang selebritis dunia dari Inggris dan Evie Bricusse, istri dari komposer ternama Leslie Bricusse.

"Saya kira kalian berdua bisa melakukan (layanan sex kelas atas) dengan baik, bahkan sangat baik. Suami kalian tidak perlu tahu hal ini dan saya percaya kamu bisa menghasilkan uang yang cukup untuk membeli pernak pernik tambahan," ujar Madame Claude kepada kedua wanita sosialita itu.

Namun baik Joan Collins dan Evie Bricusse menolak ajakan dari Madame Claude.

Sedangkan untuk memastikan calon "Clauddettes" memiliki kualitas premium, Madame Claude mewawancarai mereka dengan tanpa busana.

Seorang pelanggan Madame Claude sangat puas dan pernah berkata, "Tidak ada keraguan, bisnis pelacuran yang dijalankan (Madame Claude) adalah yang terbaik sepanjang sejarah."

 

(Seto Aji/Gridhot.ID)