Gridhot.ID - Ini jadinya jika hak asasi seorang manusia dikebiri.
Dikerangkeng di bawah tanah tanpa tahu kapan akan bebas.
Seperti yang dialami oleh wanita bernama Peng ini.
Dikutip dari news.com.au via Nakita, Senin (28/1) Peng, wanita paruh baya asal Xixia, Sichuan,China ini tak tahu jika dirinya bakal 'disingkirkan' oleh keluarganya sendiri.
Baca Juga : Polisi Ungkap Lagi Soal Prostitusi Online, Temukan 2000 Foto Hingga 1000 Video Syur dari Ponsel Muncikari
Peng dikurung oleh keluarganya di ruang bawah tanah yang gelap.
Tak manusiawi, bahkan Peng tak diberi kasur maupun selimut untuk dirinya tidur.
Di mulut ruang bawah tanah diberi teralis besi agar Peng tak bisa keluar.
Terlihat badan Peng kurus dan tak terawat.
Baca Juga : Dapat Jodoh Orang Jawa, Pengacara Plesetkan Nama Ahok, BTP : Basuki Tresno Puput!
Lantas apa yang menyebabkan Peng dikurung di ruang bawah tanah?
Awalnya Peng adalah gadis cantik seperti pada umumnya.
Namun semua berubah ketika pada tahun 2012 ia mengalami kecelakaan mobil.
Nyawanya selamat, namun kesehatan mentalnya memburuk.
Baca Juga : Diberi Harapan Palsu Oleh OPM, Mantan Simpatisan : Kami Telah Berjuang, Kami Kesulitan Tinggal di Hutan
Dokter menyatakan Peng mengalami gangguan jiwa usai kecelakaan.
Sempat dirawat di panti rehabilitasi dan dikembalikan ke keluarganya, Peng malah membobol rumah tetangganya sendiri karena kondisi kejiwaannya.
Ia juga bertindak kasar kepada siapapun.
Karena alasan inilah keluarga memutuskan mengkerangkeng Peng di ruang bawah tanah.
Mulailah kehidupan Peng di 'rumah barunya itu.
Saban harinya keluarga memberinya makanan dan air melalui celah teralis besi.
Tak ada yang mengajak bercengkerama, tak ada selimut dan alas tidur serta gelap menjadi teman Peng sehari-hari.
Entah bagaimana caranya juga jika ia buang hajat atau mandi.
Juga berapa lama Peng berada di penjara hidupnya ini hanya keluarga yang tahu.
Namun untungnya baru-baru ini keadaan Peng diketahui oleh tetangga rumahnya.
Melalui diskusi warga, akhirnya mereka sepakat melaporkan kejadian ini kepada polisi.
Polisi yang datang segera meminta keluarga untuk membebaskan Peng.
Langkah selanjutnya usai Peng bebas ia segera dibawa oleh kepolisian menuju rumah sakit jiwa demi perawatan yang lebih baik bagi wanita malang tersebut.(*)