Find Us On Social Media :

Ambil Makanan Hingga Rusak Atap Rumah, Berikut Kronologi Turunnya Ratusan Monyet ke Pemukiman Warga di Lampung

Ambil Makanan Hingga Rusak Atap Rumah, Berikut Kronologi Turunnya Ratusan Monyet ke Pemukiman Warga di Lampung

Laporan Wartawan GridHot.ID, Linda Rahmad

GridHot.ID - Sejumlah monyet dari Bukit Kunyit sering kali turun ke pemukiman warga Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.

Monyet-monyet tersebut masuk ke dalam rumah warga untuk mengambil makanan.

Tak hanya itu, atap beberapa rumah juga rusak karena monyet-monyet tersebut kerap berkeliaraan di atas rumah.

Baca Juga : Dikira Maling, Remaja Diamuk Warga Hingga Lengan Kirinya Putus

Dikutip GridHot dari Tribun Lampung, monyet-monyet ini juga sampai ke Jalan Yos Sudarso.

Monyet-monyet tersebut bergelantungan di pohon besar, berkerumun di bangunan bekas bengkel, dan depan lokasi pembanguan Rumah Sakit Budi Medika.

Ketua RT 16, Tamino yang juga memiliki warung soto di pinggir Jalan Yos Sudarso mengatakan bahwa monyet-monyet ini sering mengambil makanan penjual makanan di lingkungan setempat.

Baca Juga : Video Panas yang Dituding Aura Kasih dengan Ariel Noah Beredar, Aura Kasih Memutuskan Menyendiri 'Separah Itukah Muka Kuuuu??????'

"Mungkin saking laparnya. Makanya saya nggak pernah pergi. Kalaupun pergi, tetap harus ada yang nungguin warung. Kalau nggak, monyet-monyet itu ngambil lontong sama kerupuk saya," tutur Tamino.

Tamino juga menuturkan bahwa kondisi ini sudah terjadi selama kurang lebih setengah tahun terakhir.

"Turun sampai ke rumah saya juga. Pernah beli pisang untuk makanan burung, pas saya tinggal, habis. Telur-telur juga habis. Kami jadi resah," katanya.

Baca Juga : Aurel : Aku Cari Cowok yang Bisa Dekat Sama Keluarga

"Tapi kalau sampai gigit warga, belum pernah terjadi," imbuhnya.

Sekumpulan monyet-monyet ini tidak akan menyerang jika sudah mendapatkan makanan.

Kendati demikian, warga tetap khawatir seandainya monyet-monyet itu menyerang anak-anak.

Baca Juga : Ketika Dul Jaelani Mulai Menerima Sosok Mulan Jameela 'Tante Mulan Alhamdulillah Sudah Hijrah'

"Memang ada yang ngelawan, yang ukuran besar. Tapi kalau kita kasih makan, nggak nyerang. Sepertinya turun karena memang lapar aja," ujar Tamino. "Takutnya gigit, terutama anak-anak. Kan bisa kena rabies," sambungnya.

Lebih lanjut Tamoni menuturkan bahwa jumlah monyet yang kerap turun ke pemukiman warga bisa sampai seratus ekor.

"Kurang lebih seratusan. Kan sekali beranak, tiga sampai empat ekor. Kayaknya beranak-pinak terus," katanya.

Baca Juga : Ketika Nazi Jerman Mengepung Leningrad, Warga Kota Menjadi 'Binatang' Karena Memakan Mayat Manusia

Monyet-monyet ini akan mulai turun ke pemukiman warga pada pagi, siang dan sekitar pukul tiga sore.

Turunnya monyet-monyet ini diduga karena makanan sekaligus habitat monyet di Bukit Kunyit sudah habis.

"Kadang maklum juga monyet-monyet itu pada turun. Mungkin di bukit sudah nggak ada makanan. Bukit habis karena batunya dicongkeli (ditambang) terus," katanya.

Baca Juga : Ashanty : Setelah Aku Tau Orangnya, Berarti Aku Enggak Boleh Meladeni

Heru, warga yang berjualan, juga menduga monyet-monyet turun karena kehabisan makanan di Bukit Kunyit akibat eksploitasi berlebihan.

"Bukit itu habis dikeruk. Mungkin sudah nggak ada buah-buahan, makanya monyet-monyet turun cari makanan," ujar Heru.

Memang, beberapa spesies di muka Bumi ini sudah menghilang.

Baca Juga : Sebut Anang Hermansyah Tak Lagi Lihai Menciptakan Lagu, Ashanty: Lagunya Buatannya Sekarang Jelek!

Dikutip dari IFL Science, seorang ahli mengatakan bahwa salah satu penyebab kepunahannya karena deforestasi.

"Aktivitas manusia adalah pendorong utama dari hampir semua kasus kepunahan," kata Stuart Butchart, Kepala Ilmuwan di BirdLife International kepada IFL Science.

Sepanjang tahun 2018, sebanyak 9 spesies terancam punah karena ulah manusia.

Kesembilan spesies tersebut ialah, Burung Macaw Spix, Cougar timur atau Puma timur, Sudan si badak putih jantan utara, Lumba-lumba kecil vaquita, Spesies baru Orangutan Tapanuli yang masa depannya terancam, Salamander raksasa di China, Jerapah, Lemur, dan Serangga.

(*)