Find Us On Social Media :

3 Orang Ini Mengaku Supriyadi Komandan PETA Blitar, Salah Satunya Malah Sudah Menipu Ratusan Juta Rupiah

Supriyadi (kiri)

Gridhot.ID - Populernya Supriyadi, Komandan PETA yang melakukan pemberontakan di Blitar terhadap Jepang pada 14 Februari 1945 amat membetot perhatian perjuangan kemerdekaan Indonesia kala itu.

Namun usai pemberontakan terjadi, nasib Supriyadi tidak diketahui rimbanya.

Banyak kalangan yakin Supriyadi masih hidup.

Bahkan sudah ada puluhan orang yang mengaku sebagai Supriyadi walaupun pihak pemerintah menyatakan Supriyadi telah meninggal.

Baca Juga : Keluarga Beberkan Keberadaan Supriyadi, Komandan Pemberontakan PETA di Blitar Terhadap Jepang

Dari puluhan orang itu ada 3 orang yang amat getol mengakui dirinya sebagai Supriyadi.

Pengakuan mereka beragam dengan ceritanya masing-masing.

Bahkan sampai ada yang meraup keuntungan pribadi karena pengakuannya tersebut.

Mengutip dari Kompas.com dan Surya.co.id, berikut ketiganya.

Baca Juga : Hampir Musnah di Suriah, ISIS Mulai Lakukan Taktik 'Kamikaze' Bom Bunuh Diri

1. Andaryoko

Pria yang mengaku sebagai Supriyadi bernama Andaryoko Wisnu Prabu pada Agustus 2008 ini pernah dikonfrontir dengan adik tiri Supriyadi, Suroto pada acara bedah buku di Perpustakaan Bung Karno, Blitar, Jawa Timur pada 2008 lalu.

Namun ketika ditanyai perihal kehidupan pribadi Supriyadi oleh Suroto, Andaryoko tak bisa menjawab pasti.

"Saya datang ke Blitar ini bukan untuk membuktikan saya sebagai Supriyadi atau bukan. Nama Supriyadi sudah saya tanggalkan sejak 1950," kata pria yang tinggal di Jalan Mahesa Raya Nomor 1 Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah itu berkilah.

Kini beliau sudah wafat.

2. Suyono

Seorang kakek bernama Suyono alias Waris Yono yang berdomisili di Dusun Gondosari, Jember mengaku sebagai komandan PETA Blitar Supriyadi.

Ia mengaku mengganti nama dan bersembunyi menjadi Suyono karena takut diburu oleh rezim Orde Baru karena ia pendukung Soekarno.

"Saya ganti nama bukan karena apa karena demi keselamatan saya," ujar Suyono pada 16 Agustus 2018 lalu.

Baca Juga : Suami Dipatuk Ular Berbisa, Ia Lantas Gantian Menggigit Istrinya Supaya Ikut Mati Bersamanya

3. Misdi

Yang terakhir ini jelas menyaru nama demi tindak kriminalitas.

Petugas Polres Jombang meringkus Misdi (56), warga Dusun Turi, Desa Kedungturi, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. Ini karena yang bersangkutan meraup 100 juta rupiah dengan cara menipu belasan orang.

Cara Misdi dalam menipu cukup licik. Dia mengaku sebagai Supriyadi, mantan Komandan Pembela Tanah Air (Peta), pahlawan pada zaman perang kemerdekaan yang hingga kini belum ditemukan pusaranya.

Misdi mengaku mampu mendatangkan uang miliaran rupiah lewat kopiah.

Korban umumnya termakan tipu daya pelaku yang mengaku mampu mendatangkan uang dari gudang amanah yang berada di alam gaib dengan sebuah ritual khusus.

"Tersangka sudah kami amankan, masih terus kami kembangkan kemungkinan masih ada korban penipuan lainnya," kata Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Norman Wahyu Hidayat pada Jumat 11 Agustus 2017 lalu.

Menanggapi maraknya orang mengaku Supriyadi, adik tirinya Utomo Darmadi menjelaskan jika kakaknya itu sudah meninggal tahun 1945.

Sedangkan anggapan Supriyadi menghilang hanya propaganda Jepang saat itu.

"Jepang pintar, ngerti kejiwaan orang jawa. Lalu cerita bahwa Supriyadi iso ngilang. Lha opo bapakku kuwi gendruwo, duwe anak isa ngilang. Kita rasional saja lha," ujar Utomo Darmadi.

"Mereka itu kan orang sekarang suka sensasi, karena pelakunya (Supriyadi) sudah nggak ada (meninggal)," tambahnya. (Seto Aji/Gridhot.ID)