Find Us On Social Media :

Bripda Sani, Anak Seorang Cleaning Service yang Jadi Pahlawan di Balik Kemenangan Timnas U-22

Bripda Sani Rizki anggota Satuan Brimob Polda Metro Jaya menerima sertifikat apresiasi atas prestasinya mengharumkan nama bangsa saat tergabung dalam Timnas U-22 Piala AFF 2019. Piagam apresiasi tersebut ia terima, Jumat (1/3/2019).

 

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Nama Bripda Sani sedang ramai diperbincangkan.

Pasalnya, Bripda Sani merupakan sosok di balik kemenangan Timnas U-22 di ajang Piala AFF 2019.

Ya, ia menjadi pencetak gol pertama di ajang final Piala AFF 2019.

Atas prestasinya tersebut, Bripda Sani pun dijanjikan akan mendapat penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa oleh Polri.

Baca Juga : Takut Sang Anak Balas Dendam Atas Kematian Ayahnya, Amerika Tawarkan Rp 14 Miliar untuk Buru Putra Sulung Osama bin Laden

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Mako Brimob Polda Metro Jaya, hari ini Jumat (1/3/2019).

Menjadi pahlawan di balik kemenangan Timnas U-22 di ajang Piala AFF 2019, siapa yang menyangka jika Bripda Sani berasal dari keluarga yang sangat sederhana.

Dulunya, ayahnya yang bernama Edi Riyadi itu sempat menjalani berbagai profesi alias pekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Mulai dari pekerja bangunan, tukang cat, tukang ojek hingga mengurus kebun pun pernah dilakoni ayah Sani.

Baca Juga : Batal Jadi Istri Reino Barack, Luna Maya Pamerkan Wajah Bahagia Saat Ibadah Umroh di Mekkah

"Saya kerjanya serabutan.

Kadang di bangunan, kadang ngecat, kadang jadi tukang ojek dan urus kebun" kata Edi dalam sebuah konferensi pers di Mako Brimob, Jumat (1/3/2019).

Sementara itu dikutip dari Suar.id, ibunda Bripda Sani berprofesi sebagai petugas kebersihan di sebuah bank yang ada di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.

Namun dari kesederhanaan itulah yang kemudian membuat Sani menjadi pribadi pekerja keras.

Baca Juga : Protes Jalanan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Pemuda di Sumsel Ini Jadikan Kubangan Air Sebagai Objek Foto, Hasilnya Menakjubkan!

Bakat Sani di bidang sepak bola ini sudah terlihat sejak ia berusia 1,5 tahun.

Oleh ibunya, Sani kemudian dimasukkan ke sekolah sepak bola di PSPB Cicurug.

Saat itu Sani sedang duduk di bangku kelas 3 SD.

Dimasukkannya Sani ke sekolah Sepak Bola oleh ibunya ini ternyata bukan tanpa alasan.

Baca Juga : Ngaku Siap Masuk Penjara karena Kasus Penyebaran Berita Hoaks, Ratna Sarumpaet: Saya Salah, Oke!

Ternyata sang ibu yang bernama Ida itu adalah wanita penggila sepak bola.

Ida pernah lolos seleksi Timnas sepakbola wanita tahun 1987, dan mengikuti traininc camp (TC) Galanita.

Tapi ketika itu Ida tak terlalu mendapat restu dari orangtua untuk menekuni sepakbola. (*)