Find Us On Social Media :

Walau Sudah Meninggal Selama 13 Minggu, Jenazah Wanita Hamil Ini Bisa Lahirkan Bayi

Para petugas medis menyelamatkan bayi dari rahim wanita yang meninggal.

Gridhot.ID - Tubuh manusia adalah organisme paling kompleks yang pernah ada.

Saking kompleksnya banyak kejadian aneh dan kadang tak masuk nalar yang terjadi di tubuh manusia.

Mengutip express.co.uk via intisari, Sabtu (2/3) Sebuah kasus medis paling aneh pernah terjadi tepatnya pada tahun 2013 silam.

Saat itu seorang wanita hamil asal Hongaria harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita stroke.

Baca Juga : 6 Fakta Hercules Si Raja Preman, Tak Mati Walau 16 Kali Dibacok

Tindakan medis segera dilakukan, namun sayang nyawa wanita itu tak bisa diselamatkan.

Ia dinyatakan meninggal dengan otak yang telah berhenti bekerja.

Namun ajaibnya janinnya masih hidup.

Dokter dan staf medis mau tak mau harus menyelamatkan janin wanita itu.

Baca Juga : Sebuah Video Perlihatkan Pendeta Hidupkan Orang Mati, Pengelola Pemakaman Berang

Gyorgy Balla dari Medical and Health Science Center Hongaria, berujar "Ketika kami tidak mampu menyelamatkan pasien, kami menyadari masih ada pasien lain di dalam tubuhnya."

"Kami merasa bahwa kami telah kalah dalam pertempuran dengan pasien itu (sang ibu), tetapi kami masih berjuang untuk pertempuran lainnya, yaitu membawa bayi yang sehat ke dunia," tambahnya.

Dengan segala peralatan medis, dokter menjaga agar janin di rahim jenazah wanita itu tetap hidup.

Mereka juga memastikan bahwa janin harus terus mendapat asupan nutrisi.

Bahkan kakek dan nenek si janin calon bayi saban hari membelai perut hamil jenazah anaknya.

Baca Juga : Istri Kalap Telanjangi dan Ikat Suami Bersama Selingkuhannya di Pohon untuk Dipermalukan

Hingga akhirnya saat-saat membahagiakan terjadi ketika operasi caesar dilakukan, di mana bayi ini dilahirkan dengan aman setelah 27 minggu atau 13 minggu usai ibunya meninggal.

Keluarga amat bahagia bercampur sedih karena kelahiran bayi sekaligus kematian sang ibu.

Staf medis dan dokter lantas memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada pasien dan keluarganya.

Karena selain melahirkan dalam kondisi meninggal, keluarga juga mengikhlaskan organ tubuh dari pasien untuk disumbangkan bagi mereka yang membutuhkan transplantasi. (*)