Find Us On Social Media :

Ketika India dan Pakistan Gelagapan Mengakhiri Konflik Bersenjata Karena Kedatangan Angkatan Perang Indonesia

Ulang tahun TNI ke-72 di Tanjung Priok, Cilegon, Banten

Jalur pelayaran mereka pun harus menghindari rute pelayaran kapal niaga.

Misi ini dinamai Gugus Tugas X.

Tujuan utama gugus tugas X ialah membantu negara Pakistan yang sedang diserbu oleh India.

Namun misi utamanya ialah meredam peperangan agar tak berlangsung lagi antar kedua negara.

Rupanya bukan hanya kapal selam saja yang dikirimkan oleh Indonesia namun juga Batalyon Marinir dan kapal perang permukaan lainnya.

Semua unsur milik TNI AL itu sesampainya di Pakistan segera melakukan latihan (show of force) bersama dengan AL Pakistan di lepas pantai yang berbatasan langsung dengan India.

Hal ini bertujuan agar India yang dibantu Inggris tahu bahwa ada Angkatan Laut Indonesia yang akan bertindak lebih jika perang kembali terjadi.

Akibat kehadiran unsur-unsur kapal selam Indonesia dan Marinir di Pakistan atas perintah Soekarno maka India-Pakistan gelagapan.

Hal inilah yang 'memaksa' keduanya menandatangani perjanjian damai di Tashkent, Uni Soviet pada Januari 1966.

Perlu diketahui pada tahun 1965 Angkatan Perang Indonesia merupakan yang terkuat di bumi bagian selatan.

Setelah adanya perjanjian damai tersebut maka gugus tugas X ditarik kembali ke Indonesia, misi selesai.

Berkat bantuan dari Indonesia maka presiden Pakistan saat itu, Ayub Khan memberikan penghormatan atas jasa Presiden Soekarno untuk menamai salah satu jalan dan sebuah area bazar bernama Soekarno Square Khyber Bazar di Pakistan.

Namun patut disayangkan pada tahun 1971, 1999 dan sekarang konflik antar India-Pakistan mulai mencuat lagi.(Seto Aji/Gridhot.ID)