Find Us On Social Media :

4 Fakta Kasus Penikaman Penumpang Transjakarta Lantaran Duduk Mengangkat Kaki

Seorang Penumpang Transjakarta Ditusuk Hanya Karena Duduk dengan Mengangkat Kaki!

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Gridhot.ID - Pada Kamis (14/3/2019), sebuah tindak kriminal penusukan seorang penumpang terjadi di halte bus Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur.

Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com Kamis (14/3/2019), Sudirman (52) nekat melakukan penusukan terhadap seorang penumpang bernama Eric (29) yang sedang duduk di Halte Transjakarta BKN, Cawang, Jakarta Timur.

Dalam Kejadian ini untungnya korban tidak sampai meninggal dunia, hanya mengalami luka tusukan di paha kirinya.

Baca Juga : 3 Alasan Siti Aisyah Dibebaskan dari Tuduhan Pembunuhan Kim Jong Nam

Peristiwa penusukan ini dibenarkan oleh Kapolsek Keramat Jati Nurdin A Rahman.

Korban dan pelaku sudah dibawa ke Polsek Kramat Jati untuk penyelidikan lebih lanjut.

Apabila terbukti bersalah, pelaku akan dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Baca Juga : Fakta Baru! Jenazah Jurnalis Jamal Khashoggi Diduga Dioven untuk Hilangkan Jejak Pembunuhan

Dilansir Gridhot.ID dari Tribunnews.com (14/3/2019), ditemukan beberapa fakta dibalik peristiwa penusukan ini.

Berikut ini fakta - fakta yang berhasil dirangkum oleh Tribunnews.com

1. Kronologi kejadian

Diketahui kronologi awalnya bermula pada pukul 11.20 WIB saat korban bernama Eric sedang menunggu kedatangan bus Transjakarta sambil bermain ponsel.

Sudirman saat itu juga berada di halte yang sama dan duduk di sebelah korban.

Baca Juga : Terbaru! Intelejen AS Sadap Percakapan Putra Mahkota Arab Saudi Ungkap Pembunuhan Jamal Khashoggi

Saat itu korban duduk dengan posisi satu kaki diangkat ke atas.

Merasa tidak nyaman melihat sikap duduk Eric yang terkesan kurang sopan, Sudirman pun sempat menegur korban.

Tak berselang lama, mungkin karena jengkel tegurannya tak didengarkan oleh ES, pelaku pun langsung mengambil sebilah pisau lalu menusuk kaki korban.

Baca Juga : Kronologi Pembunuhan Mahasiswi UIN Palembang, Pelaku Kalap Perkosa Korbannya yang Sudah Jadi Mayat

2. Pelaku mengaku dapat bisikan dari 'roh halus'

Saat berhasil ditangkap dan diperiksa, Sudirman sang pelaku mengaku tega melakukan tindakannya lantaran ia mengaku mendapat bisikan dari roh halus.

Nurdin menjelaskan bisikan itu didengar Sudirman saat ia menaiki kereta dari Bogor dan melihat seorang perempuan duduk sambil mengangkat satu kakinya.

"Sebenarnya hal itu juga dia lihat sejak perjalanannya dari Bogor. Pelaku melihat ada perempuan mengangkat kaki. Lalu semacam ada yang bisikin dia, 'Itu sebelahmu tidak sopan', begitu," kata Kapolsek Keramat Jati Nurdin A R.

Saat tiba di Halte BKN, Cawang, ia kembali melihat seseorang melakukan hal yang sama saat duduk di sebelahnya.

Baca Juga : 7 Fakta Pembunuhan Esther Lilik, Pengusaha Laundri yang Dibunuh Dua Karyawannya Sendiri

Bisikan roh halus itu pun semakin kencang terdengar di telinga sehingga membuat emosinya tersulut.

"Jadi dia semakin terhina ketika melihat pemuda itu mengangkat kaki juga. Ada trauma tersendiri yang sudah lama. Semacam ada bisikan makhluk halus yang bilang ke dia bahwa orang di sebelah kamu sedang menghinamu, itu yang dia akui," ucapnya.

3. Saksi peristiwa penusukan

Pada saat peristiwa ini terjadi, ternyata ada beberapa saksi yang menyaksikannya secara langsung.

Baca Juga : 7 Fakta Pembunuhan Siswi SMK di Bogor, Dikuntit Terlebih Dahulu Sebelum Dihabisi

Melansir dari TribunJakarta.com Kamis (14/3/2019), seorang saksi bernama Yudi (35) menjelaskan pada saat peristiwa terjadi seluruh penumpang berhamburan menyelamatkan diri saat Eric berteriak dan berusaha menyelamatkan diri.

"Korbannya teriak, saya kira ada maling atau apa. Pas saya lihat ternyata ada laki-laki paruh baya gitu yang megang pisau, pisaunya lumayan panjang. Sekitar 20 sentimeter lah," kata Yudi.

Yudi menuturkan, saat kejadian Eric dan Sudirman sedang duduk di bangku menanti kedatangan bus Transjakarta hingga akhirnya Sudirman mengeluarkan pisau.

Menurutnya Eric sempat terjatuh saat kabur dan menyelamatkan diri ke arah loket, sementara Sudirman hanya duduk terdiam sembari menggengam pisau.

Baca Juga : Kisah Sarah Forsyth, Mantan 'Budak Seks' yang Dipaksa Menyaksikan Eksekusi Pembunuhan

"Mereka duduk di bangku, tapi enggak tahu kenapa yang tua itu mengeluarkan pisau terus mau nusuk. Pas mau lari korban sempat jatuh," ujarnya.

Yudi mengaku heran dengan ulah Sudirman karena penampilannya terbilang rapih layaknya orang yang hendak berangkat kerja.

"Penampilannya rapih, seperti orang yang mau berangkat kerja saja. Fisiknya juga masih tegap sekalipun rambut sudah beruban. Kalau yang saya lihat sih korban enggak terluka ya," tuturnya.

Baca Juga : 5 Fakta Alfiansyah, Napi Kasus Pembunuhan yang Perdaya Brigpol Dewi Hingga Sebabkan Sang Polwan Dipecat Secara Tak Hormat

Selain Yudi, Maryati dan Hery Sunardi penjaga loket di Halte Transjakarta juga membenarkan peristiwa ini terjadi, namun mereka tak mengetahui kronologinya persis.

"Tadi saya sedang berjaga di sana, korban sedang duduk di pojokan halte dia memainkan HP dan posisi tersangka di sebelahnya sambil diangkat kakinya."

"Karena kakinya korban tersenggol tersangka, secara spontan tersangka berteriak 'turunin enggak kakinya', sambil mengeluarkan pisau dan nusuk kaki korban di kaki kiri tiga kali," tuturnya.

"Iya, tadi ada kejadian (penusukan). Tapi saya enggak tahu persis karena lagi bertugas. Petugas keamanan yang tadi masih belum balik, masih di kantor polisi," tambah Maryati.

Baca Juga : Fakta Baru Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Ditawari Minum Secangkir Teh Sebelum Akhirnya Dihabisi Secara Keji

4. Kebiasaan pelaku membawa pisau

Polisi mengungkapkan bahwa Sudirman selalu membawa pisau ketika berpergian.

Kapolsek Keramat Jati, Kompol Nurdin AR mengatakan, pelaku yang merupakan seorang konsultan ini membawa pisau dari rumahnya.

"Dia setiap hari bawa pisau. Dia kerja sebagai konsultan di Bogor. Dia kelihatannya sehat, cuma agak stres saja dan traumanya sudah lama," ucap kapolsek Kramat Jati Nurdin A Rahman.

Baca Juga : Terungkap Rencana Pembunuhan Suzzanna, Begini Penuturan Clift Sangra

Diketahui, pisau ini kerap ia bawa sejak kejadian di Padang, Sumatera Barat, yang membuatnya trauma.

Namun, Sudirman tidak menjelaskan trauma apa yang ia alami sampai harus membawa pisau setiap berpergian.

Ia hanya mengaku trauma jika melihat orang yang duduk namun kakinya diangkat satu.

"Traumanya sudah lama. Kebetulan dia lagi bawa pisau juga," tambah Nurdin.

Baca Juga : Kronologi Pembunuhan Sisca Icun Sulastri, Tanpa Busana Korban Sempat Berkelahi dengan Pelaku Sebelum Dibunuh

Hingga kini Sudirman pun masih diperiksa intensif di Polsek Kramatjati.(*)