Sedangkan Istri Abdel Halim, Falwa El-Shazly, tertembak di lengannya tetapi berhasil lolos dari maut.
Pria lainnya, seorang warga keturunan India-Fiji yang kerap membawa makanan dari restoran miliknya saat masjid menggelar penggalangan dana, juga tewas.
"Mereka teman-teman terkasih saya. Mereka adalah orang-orang yang bekerja untuk masjid tanpa pamrih," ujar Abdel Hamid.
"Ini adalah hari yang amat buruk, bukan hanya bagi kami tetapi bagi seluruh Selandia Baru," tambahnya.
Di Hedley College, ruang utama tempat berlindung dipenuhi keluarga korban dari berbagai etnis dan budaya yang saling berbagi pelukan sambil menahan tangis.
Di tengah kesedihan tak tertahankan itu, mereka saling berbagi kabar tentang orang-orang yang mereka cintai.
Dengan hanya berjumlah satu persen dari seluruh penduduk Selandia Baru, komunitas Muslim negeri itu menjalin ikatan yang erat.