Gridhot.ID - Wajar rasanya jika seorang wanita mendambakan kecantikan agar menarik lawan jenis.
Biasanya mereka akan mempermak penampilan dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Berusaha mempercantik diri menggunakan berbagai macam kosmetik boleh, tapi tetap ingat akan keamanan produk yang dipakai.
Mengutip World of Buzz Via Suar.grid.id, Rabu (20/3/2019) melalui postingan facebook, seorang dokter gigi bernama Azila asal Malaysia menceritakan tentang pasiennya yang menderita infeksi bibir.
Baca Juga : Serbu 3 Tempat Sekaligus, Serangan Komando Marinir Indonesia Pernah Bunuh Pasukan Elite Inggris
Pasien yang merupakan wanita asal Johor, Malaysia ini bibirnya terlihat bengkak, bernanah dan infeksi.
Ia juga mengalami demam tinggi selama tiga hari.
Rupanya semua ini disebabkan oleh kawat gigi yang dikenakan pasien tersebut.
Dokter Azila mengungkapkan jika kawat gigi yang dipakai oleh pasiennya itu adalah kawat gigi murahan.
Baca Juga : Dari Beli Nasi Goreng Hingga Pesan Tiket Pesawat, Ini Dia Tugas Paspampres yang Jarang Diketahui Orang
Awal kejadiannya saat pasien mencoba meniru gaya kekinian teman-temannya yang memakai kawat gigi.
Namun apa daya, ia berkantong cekak dan harga kawat gigi beserta pemasangannya saja bisa mencapai jutaan rupiah.
Setelah mencari alternatif yang lebih murah, pasien berhasil menemukan "tukang gigi" yang menawarkannya kawat gigi plus pemasangan hanya seharga 190 ringgit (sekitar Rp 600 ribu).
Tak berpikir lama pasien menyetujuinya asalkan bisa tampil trendy layaknya anak kekinian.
Tapi usai seminggu dipasang, bibirnya malah jontor bengkak dan bernanah.
Akhirnya ia kembali ke tukang gigi yang memasang kawat giginya.
Namun sesampainya di sana tukang gigi mengatakan hal ini normal dan tak perlu dikhawatirkan.
Tak puas dengan jawaban si tukang gigi, pasien segera pergi ke klinik kesehatan dan akhirnya bertemu dengan dokter Azila.
Dokter Azila yang memeriksa segera tahu jika infeksi bakterilah yang berasal dari kawat gigi palsu murahan itu yang sebabkan bibir pasien bengkan penuh nanah.
Pasien lantas dirawat di bangsal rumah sakit selama dua hari sebelum akhirnya melepas kawat gigi palsunya itu dengan biaya operasi 650 ringgit atau sekitar Rp 2,2 juta. (*)