Find Us On Social Media :

Cerita Ustaz Abdul Somad Saat Akan Diberi Mobil Mewah dengan Syarat Mau Berpoligami, Endingnya Bikin Tersenyum

Ustadz Abdul Somad

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Gridhot.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Ustadz Abdul Somad (UAS)?

Seorang Ustadz terkenal dengan video dakwahnya yang menyebar di media sosial dan populer di seluruh Indonesia.

Belakangan ini publik sedang ramai dengan peberitaan tentang dirinya.

Baca Juga : Reaksi Sandiaga Uno Saat Dilamar Seorang Mahasiswi yang Terang-terangan Minta Dipoligami

Salah satu unggahan akun Instagram milik UAS banyak menjadi sorotan netizen.

Bak mendapat rejeki nomplok, Ustadz Abdul Somad dapat banyak rejeki dari orang orang terdekatnya.

Dilansir Gridhot.ID dari akun Instagram @ustadzabdulsomad, unggahan itu menceritakan tentang seorang bos rumah makan Wong Solo, Puspo Wardoyo akan memberikan Ustadz Abdul Somad (UAS) mobil Fortuner dengan syarat mau berpoligami.

Baca Juga : Dipoligami Syekh Puji Saat Usia 12 Tahun, Begini Kondisi Rumah Tangga Ulfa Lutfiana

Nampak dalam unggahannya tersebut juga terdapat foto Ustadz Abdul Somad berpose dengan Musa Rajekshah, Wakil Gubernur Sumatera Utara.

Dalam captionnya, Ustadz Abdul Somad menuliskan judul ‘Menyenangkan Hati Orang Susah’.

Masalah harus berpoligami lalu dihadiahi mobil Fortuner ternyata hanya candaan Puspo Wardoyo.

“Bang Ijek (Musa Rajekshah) mengajak kasih makan rusa. Pak Puspo kasih Fortuner. Tapi syarat (menerima Fortuner itu) berat, mesti poligami. Pas mau pulang beliau senyum (dan bilang), ‘Bercanda saja Ustadz,” ujar UAS.

Baca Juga : Soal Poligami, Zaskia Sungkar: Silahkan, Berarti Tidak Berjodoh!

Unggahan tersebut disukai lebih dari 572.000 likes dan dikomentari lebih dari 4.000 netizen pengguna Instagram.

Nama Ustadz Abdul Somad memang sedang viral, apalagi setelah sempat direkomendasikan oleh para ulama sebagai salah satu cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Walau demikian, tak banyak orang yang mengetahui latar belakang Ustaz Abdul Somad.

Baca Juga : Tidak Disangka, Ternyata Begini Kehidupan Orang Eskimo, Dari Membiarkan Saudara Tidur Bersama Istri Hingga Ajarkan Anak Seks dengan Contoh, Poligami Mah Biasa...

Dilansir Gridhot.ID dari WartaKota.com, berdasarkan referensi dari beberapa video ceramah Ustaz Abdul Somad yang diunggah ke YouTube, WartaKota mencoba merangkum latar belakang UAS.

UAS lahir pada hari Rabu, 18 Mei 1977 atau 30 Jumadil Awal 1397 H di sebuah kampung yang bernama Silo Lama, Silau Laut, Kabupeten Asahan, Sumatera Utara.

Silsilah moyangnya berawal dari Syekh Abdurrahman ketika itu pulang dari Mekkah menghadap Sultan Asahan dan diberikan sebidang tanah yang kemudian di atasnya dibangun sebuah rumah.

"Lalu dibuatnyalah rumah yang masih ada sampai sekarang, namanya rumah besar, satu arsitek dengan Istana Lima Laras di kabupaten Batubara, Sumatera Utara," ujar Ustaz Abdul Somad.

Baca Juga : Sempat Ngaku Dukung Poligami, Kini Risty Tagor Dikabarkan Jadi Istri Kedua Seorang Pengacara

Di tempat itulah Syekh Abdurrahman membangun biduk rumah tangga hingga turun-temurun sampai ke generasi Ustaz Abdul Somad.

"Kemudian beranak pinaklah Syekh Abdurrahman tadi, punya anak perempuan bernama Siti Aminah, Siti Aminah punya anak perempuan bernama Hajjah Rohana, Hajjah Rohana punya anak itulah saya Abdul Somad," tutur UAS.

"Tapi saya tidak dianggap keturunan Tuan Syekh karena dari pihak perempuan. Makanya kalau ada yang bertanya keturunan Tuan Syekh, tidak saya bilang. Terus, ayah saya petani, orang biasa. Kami bukan keturunan bangsawan, bangsa yang hidup di awan," kata UAS.

Baca Juga : Dipoligami, Sambil Menagis Istri Pertama Kiwil Ungkap Perasaanya Mau Dimadu

Pendidikan dasar Ustadz Abdul Somad ditempuh di SD Al-Washliyah Medan dan tamat tahun 1990.

Kemudian Ia melanjutkan ke MTs Mu'allimin Al-Washliyah yang juga masih di Medan dan tamat tahun 1993.

Selama satu tahun setelahnya, UAS menimba ilmu di Pondok Pesantren Darul Arafah, Deliserdang, Sumatera Utara.

Di tanah perantauan itu UAS melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu sampai lulus tiga tahun kemudian.

Baca Juga : Soal Poligami Kiwil, Ternyata Ini Alasannya Wanita Mau Dipoligami

Pada tahun 1998, UAS mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

UAS dan 99 orang lainnya berhasil menyingkirkan 900 peserta yang ikut seleksi.

"Lalu kemudian melanjutkan ke Universitas Al-Azhar tahun 1998 sampai 2002. Empat tahun saya pulang, melanjutkan ke UKM, Universiti Kebangsaan Malaysia jurusan FPI, Faculti Pengajian Islam," ucap Ustad Abdul Somad.

Baca Juga : Dipoligami, Istri Pertama Kiwil Ungkap Jeritan Hatinya Berbagi Suami dengan Istri Muda

Ia kemudian mendapatkan beasiswa S2 dari The Moroccan Agency of International Cooperation di Dar El-Hadith El-Hassania Institute, Maroko.

"Lalu dapatlah tahun 2004 saya berangkat, 2006 akhir dapatlah gelar setelah dua tahun di sana dari Darul Hadits di Rabat, nama gelarnya DESA. Tapi malu saya memakainya. Masa jauh-jauh balik Desa. Jadi saya tulis ajalah Lc, MA. Karena kebanyakan orang pakai MA," kata UAS.

Menurutnya, Dar El-Hadith El-Hassania Institute, Maroko, setiap tahunnya hanya menerima 20 mahasiswa melalui jalur beasiswa.

"AMCI memberi beasiswa tujuh tahun, saya baru habiskan dua tahun, berarti ada jatah lima tahun lagi. Tapi kata emak saya waktu saya mau lanjut Doktor, tak ada gunanya kau balik Doktor kalau aku almarhumah. Akhirnya saya baliklah. Itulah mengapa saya tak Doktor. Kesal seumur hidup tak dapat dijemput balik. Makanya kalau udah salaman, kenalkan Doktor, aduh ciut saya," ujar UAS.

Baca Juga : WOW! Kiwil Poligami, Istri Pertama Curhat Soal Rasa Berbagi dengan Istri Muda

Setelah selesai wisuda, UAS menyempatkan diri untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah, Arab Saudi.

Kebetulan waktu itu musim haji pada bulan Desember.

Selesai berhaji, UAS terbang dari Jeddah ke Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam menggunakan pesawat Royal Brunei.

Baca Juga : Soal Suami Minta Poligami Kartika Putri Kasih Jawaban Seperti Ini

Setelah melamar pekerjaan ke sejumlah tempat, UAS lalu pulang ke rumah orangtuanya di Riau dan menjadi dosen di sebuah universitas swasta.

Ia kemudian mengikuti tes untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil.

UAS mendapatkan kabar bahwa dirinya diterima sebagai dosen kontrak di universitas yang ada di Brunei Darussalam.

"Hari itu pikiran bercabang. Kata emak saya tak usahlah kau pergi lagi karena sudah terlalu lama jauh. Anak tak banyak, saya anak pertama adik saya anak ke-dua. Kau di sini sajalah walaupun hujan batu di sini hidup juga kau nanti. Itu skenario Allah SWT," ucap UAS.(*)