Find Us On Social Media :

Entah Azab Atau Alasan Medis, Sepasang Gay yang Berhubungan Intim Gancet Tak Bisa Lepas

Ilustrasi gay

Gridhot.ID - Belakangan viral video dua sejoli gancet saat berhubungan intim.

Dua sejoli itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit masih dalam keadaan gancet untuk mendapat pertolongan medis.

Namun kini beredar lagi sebuah video yang memperlihatkan kejadian hampir serupa.

Mengutip dari Tribun Lampung dan akun youtube , Senin (1/4/2019) di dalam video terlihat ramai-ramai orang di sebuah kamar.

Baca Juga : Taktik Serangan Hanoman Nyi Ageng Serang di Perang Jawa yang Buat Serdadu Kompeni Belanda Ketar Ketir

Rupanya orang-orang yang diketahui berada di Kongo, Afrika, ini memergoki sepasang gay yang sedang berhubungan intim.

Sepasang gay itu nampak menangis dan meraung-raung lantaran mereka menyadari jika telah gancet.

Pria yang berada di posisi depan nampak kesakitan dan menangis gegara kejadian ini.

Usai itu keduanya segera dibawa pergi dari tempat kejadian dan mungkin menuju ke rumah sakit.

Baca Juga : Gegara Sering Makan Camilan, Balita Mengeluh Sakit Pada Pantatnya dan Lihat Apa yang Ditemukan Dokter

Namun kedua pasangan gay itu harus berjalan sendiri menuju mobil sebelum di bawa pergi.

Saat berjalan itulah keduanya diomeli oleh warga sekitar.

Pria yang di depan terus saja meraung-raung yang nampaknya ia benar-benar kesakitan.

Entah ini azab atau apa yang pasti ada alasan medis mengenai fenomena gancet.

Mengutip Intisari, Gancet umumnya terjadi antara pria dan wanita, yakni alat vital pria tidak bisa keluar dari organ intim wanita.

Baca Juga : Kehidupan Suku Togutil di Halmahera, Tak Mengenal Budaya dan Agama Serta Berpakaian Dedaunan

Dalam dunia kedokteran, gancet dikenal sebagai 'penis captivus'.

Sebenanrnya meninjau dari alasan medis, ada lima cara agar bisa terlepas dari gancet.

1. Hindari panik dan tetap tenang. Panik justru membuat penis makin terjepit dan menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan bertambah.

2. Menenangkan diri masing-masing dengan menarik napas panjang selama beberapa kali. Hal ini dimaksudkan agar otot-otot juga turut rileks dan perlahan organ kelamin yang saling menempel terlepas.

3. Jangan melakukan apa pun yang bisa menyakiti diri dan pasangan selama hal itu terjadi. Misalnya memaksa menarik kelamin atau menggunakan pelumas agar kelamin bisa terlepas, karena hal tersebut tidak akan mengatasi kondisi ini.

4. Jika setelah beberapa menit masih menemui jalan buntu alias belum terlepas juga, maka segera hubungi layanan medis. Dokter mungkin dapat menyuntikkan penenang otot pada Anda dan pasangan untuk membantu meringankan kontraksi.

5. Jika kejadian tersebut terulang lagi, segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan penyebabnya, mulai dari vaginismus atau masalah aliran darah pada organ seksual. (*)