Gridhot.ID - Perang Jawa (1741-1743) merupakan perang besar yang amat berat yang harus dihadapi oleh Belanda demi menjaga eksistensinya sebagai kolonialis.
Lawan para Kompeni sungguh membuat kalang kabut yakni Pangeran Diponegoro yang terkenal Spartan di medan pertempuran.
Namun musuh Belanda dalam Perang Jawa bukanlah Pangeran Diponegoro semata.
Tersebutlah seorang perempuan bernama Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi atau dijuluki dengan Nyi Ageng Serang.
Baca Juga : Gegara Sering Makan Camilan, Balita Mengeluh Sakit Pada Pantatnya dan Lihat Apa yang Ditemukan Dokter
Lahir dari keluarga ningrat yakni sebagai anak Pangeran Natapraja, Nyi Ageng Serang tumbuh menjadi wanita tangguh.
Bayangkan saja sejak muda hobinya adalah berlatih ilmu bela diri.
Mengutip Perempuan-Perempuan Perkasa di Jawa Abad XVIII-XIX, usia 16 tahun Nyi Ageng Serang mulai meniti karir di dunia militer.
Ia bergabung dengan Korps Nyai Keraton Yogyakarta yang lantas di sinilah ia mendapat gelar Nyi Ageng.
Baca Juga : Kehidupan Suku Togutil di Halmahera, Tak Mengenal Budaya dan Agama Serta Berpakaian Dedaunan
Tiga hari setelah Perang Jawa meletus, Pangeran Diponegoro yang merupakan bangsawan Keraton Yogyakarta menyuruh bawahannya untuk menemui Nyi Ageng Serang agar sang pangeran didoakan demi memenangkan Perang Jawa.
Begitu menerima kabar tersebut, Nyi Ageng Serang langsung beranjak menyiapkan pasukan elit yang dibentuknya untuk membantu Diponegoro.