Find Us On Social Media :

Seorang Pria Buat Sedotan Ramah Lingkungan Berbahan Rumput Liar, Bagaimana Cara Bikinnya?

Sedotan ramah lingkungan dari rumput liar

Gridhot.ID - Sampah plastik semakin banyak menimbun bumi.

Bayangkan saja satu buah tas kresek belum bisa terurai selama 100 tahun lebih.

Hal itu membuat manusia harus berpikir jauh untuk membuat benda tepat guna yang ramah lingkungan.

Kesadaran akan dampak buruk sedotan plastik bagi lingkungan nampaknya mulai mendapat perhatian.

Baca Juga : Terlanjur di Belek Perutnya, Pasien Ini Mengaku Dokter Belum Memberinya Obat Bius Sehingga Kesakitan Saat Dioperasi

Tak jarang, banyak binatang di laut yang ditemukan menderita karena akumulasi sampah sedotan-sedotan plastik.

Alternatif pun mulai bermunculan untuk mengganti pemakaian sedotan plastik agar ramah lingkungan.

Pasti Anda juga telah mendengar sedotan logam misalnya, yang dapat dicuci dan dipakai berkali-kali.

Namun, salah satu ide segar lainnya yakni muncul dari rumput liar, ya sedotan lumpur liar.

Dilansir dari mothership.sg, seorang pria Vietnam bernama Tran Minh telah menunjukkan bagaimana dirinya menjalankan bisnis pembuatan sedotan.

Sedotan buatan Tran Minh ini tidak dibuat dari sembarangan rumput liar.

Melainkan dari spesies rumput tertentu dari ladang Delta Mekong di Vietnam, yang disebut Lepironia articulata.

Baca Juga : Terlanjur di Belek Perutnya, Pasien Ini Mengaku Dokter Belum Memberinya Obat Bius Sehingga Kesakitan Saat Dioperasi

Rerumputan panjang dengan batang berlubang ini tumbuh liar di lahan basah Vietnam.

Dari Rumput Menjadi Sedotan

Bagaimana proses mengubah batang rumput menjadi sedotan minum yang berfungsi seutuhnya?

Dalam video yang diunggah Tran di Facebook, setelah rumput dikumpulkan, mereka dicuci, dan kemudian dipotong rapi menjadi tabung sepanjang 20cm.

Bagian dalam tabung berongga rumput kemudian dibersihkan menggunakan batang logam.

Sedotan dicuci dengan hati-hati untuk kedua kalinya, dan kemudian dikemas ke dalam bundel menggunakan daun pisang.

Sangat ramah lingkungan, bukan?

Sedotan yang baru dipotong dapat disimpan di lemari es hingga dua minggu dan dalam suhu kamar hingga satu minggu, jika tidak digunakan.

Baca Juga : Kisah Pilu Altantuya Shaaribuu Kekasih Gelap PM Malaysia, Dibunuh Ketika Hamil dan Jasadnya Diledakkan Hingga Hancur

Untuk membuat sedotan kering, sedotan segar dibiarkan dijemur hingga kering, lalu dipanaskan dalam oven.

Sedotan kering ini bisa bertahan lebih lama dari sedotan segar, dan dapat disimpan di lemari es hingga enam bulan.

Kedua jenis sedotan ini dimaksudkan hanya untuk sekali pakai di restoran F&B.

Namun, Tran dan timnya mendorong mereka yang membeli sedotannya untuk menggunakannya secara pribadi di rumah.

Sedotan tidak dibuat dengan campuran bahan kimia atau pengawet dan dilaporkan memiliki aroma alami yang ringan dan menyenangkan.

Baca Juga : Oknum Polwan Asyik Indehoi dengan Atasan, Ia Acuh Kepada Anaknya yang Mati Kepanasan Karena Ditinggal di Mobil Patroli

Lebih baik lagi, sedotan itu bisa terurai secara alami, meski hanya sekali pakai tetapi ini terobosan dan alternatif alami bagi sedotan.

Bagaimana dengan sedotan logam?

Sementara sedotan logam telah menjadi alternatif trending untuk sedotan plastik dan dapat digunakan kembali berkali-kali, sedotan tersebut tidak dapat terurai secara hayati.

Ini berarti bahwa ia tidak dapat terurai menjadi bahan organik, tidak seperti sedotan rumput.

Meskipun dapat digunakan kembali, sedotan logam masih melibatkan penambangan logam berat itu sendiri, yang melibatkan sejumlah besar dampak lingkungan seperti polusi air dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Oleh karena itu, alternatif untuk sedotan plastik ini memiliki serangkaian pro dan kontra sendiri yang harus ditimbang konsumen. (Muflika Nur Fuaddah)

Artikel ini pernah tayang di intisari dengan judul "Unik, Pria Ini Ciptakan Sedotan Ramah Lingkungan dari Rumput Liar, Seperti Apa?"