Kemudian mereka menjadi bagian dari suku.
Pada 2015 Kurobo berpisah setelah perselisihan, sekelompok Kurobo memilih memisahkan diri dari hutan untuk menghindari Matis.
Setelah berlangsung selama puluhan tahun, permusuhan ini membuat Departemen Pemerintah Brazil khawatir, dan meluncurkan ekspedisi terbesar dalam 20 tahun.
Mereka didukung oleh Polisi Federal dan tentara Brazil, untuk menyatukan Kurobo dan Matis.
Anggota ekspedisi melakukan perjalanan 9 hari untuk bertemu Kurobo dan memastikan mereka aman.
Namun, saat mereka bertemu dengan Kurobo justru sebuah momen emosional terjadi, kelompok ini memeluk dua orang dari ekpedisi tersebut yang tak lain adalah saudaranya.
Mereka mengira bahwa, saudaranya tersebut sudah meninggal sejak mereka memisahkan diri.
Pemimpin ekspedisi Pereira mengatakan, "Kami segera menemukan bahwa dua Kurobo datang ke arah kamu dan kami membawa saudara lelaki berdarah Kurobo yang merupakan bagian dari tim."
Mereka menari, bernyanyi, dan berpelukan dengan riang, saat bersatu kembali dengan saudaranya yang terpisah selama 4 tahun.
Momen tersebut digambarkan sebagai momen emosional, ketika kelompok ekpsedisi dengan hati-hati mendekatinya.