Find Us On Social Media :

7 Fakta Kasus Menantu Durhaka Tega Bakar Hidup-hidup Ibu Mertua, Dari Beli Pertalite di Tetangga hingga Sembunyi di Hutan Lantaran Takut Diciduk Polisi

Jenazah Lismini saat tiba di rumah duka, Sabtu (13/4/2019). Lismini meninggal karena luka bakar yang parah. ia dibakar oleh menantunya sendiri, Nurul Mutholib

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Kasus seorang menantu tega membakar ibu mertua di Kabupaten Malang, Jawa Timur gencar menjadi sorotan publik.

Pasalnya, seorang menantu bernama Nurul Mutholib membakar ibu mertuanya sendiri, Lismini (57) secara hidup-hidup pada Jumat (12/4/2019).

Dilansir dari Tribun Madura, Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo mengatakan pelaku nekat membakar hidup-hidup ibu mertua hingga meregang nyawa lantaran sakit hati karena sering cekcok.

Baca Juga : Beredar Percakapan Diduga Pelaku #JusticeForAudrey Tawarkan Uang Ratusan Juta Hingga Mobil Demi Bersihkan Namanya

Sementara suami Lismini, Suparman (60) menduga menantunya itu iri hati saat ibu mertuanya membeli kasur baru. 

Suparman pun menambahkan jika dalam dua bulan terakhir ini Nurul Mutholib dan istrinya kerap berselisih paham.

"Kemungkinan menantu saya iri saat kami beli kasur," terang Suparman dikutip Gridhot.ID dari Surya Malang, Sabtu (13/4/2019).

Baca Juga : Terlalu Pelit, Pria asal Iran Diceraikan Sang Istri Saat Sedang Bulan Madu

Lantaran masalah sepele tersebut, kini Nurul Mutholib harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dijebloskan ke penjara. 

Pasalnya Nurul Mutholib telah berhasil ditangkap oleh polisi, beberapa saat setelah melarikan diri usai membakar hidup-hidup tubuh Lismini.

Jenazah Lismini pun telah dimakamkan di pemakaman umum di Dusun Ngebrong, Desa Tawang Sari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Baca Juga : Namanya Ikut Terseret, Politisi Kalbar Sebut SF, Salah Satu Pelaku Pengeroyokan Audrey Bukan Anak Kandungnya

Melansir dari Surya Malang, Gridhot.ID merangkum fakta-fakta yang terungkap atas kasus menantu bakar hidup-hidup ibu mertuanya.

1. Mertua dibakar

Peristiwa menantu bakar hidup-hidup ibu mertua di Pujon, Kota Batu, Jumat (12/4/2019) telah ditangani Polres Batu dan pelaku sudah ditangkap.

Baca Juga : Demi Sesuap Nasi, Seorang Kakek Tua Renta Tawarkan Jasa Cukur Rambut Keliling dengan Tarif Rp 5 Ribu

Dari data polisi diketahui jika korban, Lismini (57) ternyata sempat memberikan perlawanan.

Terungkap juga usaha pelaku, Nurul Mutholib (30) yang membakar hidup-hidup ibu mertuanya sempat gagal karena ada perlawanan dari korban.

Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo menerangkan, Nurul Mutholib sakit hati karena sering cekcok dengan Lismini.

Baca Juga : Turun ke Air Perbaiki Mesin Tambang, Seorang Penambang Pasir Hilang Diseret Buaya

2. Bakar dengan pertalite

Ketika sakit hati yang memuncak, pada Jumat (12/4/2019) Nurul Mutholib keluar membeli pertalite dari tetangganya.

"Kemudian, pertalite itu dituangkan di baskom plastik agar mudah menyiramkannya ke tubuh korban," ujar Anton, Sabtu (13/4/2019).

Baca Juga : Pergoki Suami Main Serong dengan Tetangga di Belakang Sekolah, Istri Langsung Tusuk Pelakor Pakai Gunting

4. Terjadi saat warga sedang salat

Pada Jumat siang saat orang sedang melaksanakan salat Jumat, Nurul Mutholib datang ke rumah Lismini.

Saat kejadian, ayah mertua pelaku, Suparman (60) sedang menjalankan salat Jumat sementara Lismini tengah membersihkan sayur di dapur.

Baca Juga : Bukan Masalah Cowok, Pelaku Sebut Sakit Hati Lantaran Audrey Kerap Singgung Almarhum Ayahnya

Nurul Mutholib mengetuk pintu belakang rumah lalu Lismini pun membuka pintu tersebut.

Tanpa diduga Nurul Mutholib langsung menyiramkan pertalite ke tubuh ibu mertuanya.

Suparman mengaku kaget melihat keramaian di rumahnya.

Baca Juga : Terungkap, Pelaku Pembunuhan Budi Hartanto Suka Berdandan Seperti Perempuan, Polisi : Almarhum Banyak Pacarnya

"Rumah sudah ramai dan diberi tahu tetangga bahwa istri saya dibakar," ujar Suparman.

5. Korban sempat melawan

Saat Nurul Mutholib menyiramkan pertalite ke tubuh Lismini ternyata korban sempat melawan.

Baca Juga : Keluarga Berang Hasil Visum Bertolak Belakang dengan Pengakuan Audrey, Pengacara : Kami Mempunyai Bukti Bahwa Korban Mengalami Kekerasan

“Lalu pelaku ini menyalakan korek api, namun didorong oleh korban sehingga korek apinya jatuh,” imbuh Anton.

Tak berhenti di situ, ternyata Nurul Mutholib masih terus berupaya untuk membakar Lismini.

Nurul Mutholib melihat ada kompor gas yang berada tidak jauh dari Lismini, lalu ia menyalakan kompor gas itu hingga akhirnya api menjalar ke tubuh Lismini.

Baca Juga : Kisah Luh Ariani, Wanita Bali yang Hanya Bisa Mandi Saat Hujan Turun

6. Korban lari meminta pertolongan

Lismimi berlari keluar rumah dalam keadaan terbakar dan meminta tolong warga.

Tetangga yang mengetahui kejadian itu langsung membantu memadamkan api dengan handuk basah.

Baca Juga : Lagi, Raja Malaysia Bakal Nikahi Wanita Bule Asal Swedia, Hadiah Pernikahan Akan Disumbangkan ke Yayasan Amal

6. Korban mengalami luka parah

Lantaran kondisi luka bakar Lismini sangat parah, ia dilarikan ke RS Hasta Brata sebelum akhirnya dipindah ke RS Saiful Anwar Kota Malang.

Pada Sabtu pagi, sekitar pukul 05.30 WIB, Lismini akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Baca Juga : Orang Tua Taruh Pistol Sembarangan, Balita 4 Tahun Ini Menggunakannya untuk Tembak Kepala Sang Kakak

7. Pelaku lari ke hutan

Polisi Resort Batu mengamankan Nurul Mutholib (30) pada Jumat (12/4/2019) sore pasca kejadian.

Kapolres Baru AKBP Budi Hermanto menjelaskan, pelaku diamankan setelah peristiwa terjadi.

Baca Juga : Suarakan Perdamaian Perang Saudara, Paus Fransiskus Lakukan Aksi Cium Kaki Pemimpin Sudan

"Kejadian kemarin siang. Tadi pagi, korban meninggal. Pelaku sudah diamankan setelah kejadian," ujar Budi, Sabtu (13/4/2019).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo menerangkan, kalau Nurul diamankan di hutan menjelang maghrib.

Petugas yang saat itu mendapatkan laporan dari warga langsung menuju lokasi.

"Kami sebar anggota untuk mencari pelaku. Ketemu di hutan belakang rumah. Dia tidak berani keluar karena takut dimassa," ujar Anton.

(*)