Find Us On Social Media :

Komisioner KPU Angkat Bicara Usai Beredar Kabar Server KPU Kena Retas

Gambar Ilustrasi

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Di media sosial, terutama Facebook, banyak unggahan yang menyebutkan bahwa server Komisi Pemilihan Umum (KPU) diretas.

Sebuah akun Facebook mengunggah video yang menyebutkan bahwa server KPU tengah diretas, Kamis (18/4/2019).

Menurut akun itu, upaya peretasan berasal dari berabagai belahan dunia.

Baca Juga : Sempat Viral Kasus 'Tampang Boyolali', Kini Warga Kota Susu Balas Prabowo Dengan Nol Suara di 61 TPS

"Saat ini KPU sedang menyelesaikan hitungan Real Count. Dari sejak semalam dan sampai saat ini hackers sedang habis-habisan serang server KPU," tulis akun Facebook itu.

"Serangan dari berbagai belahan dunia. Mari kita berdo'a semoga MCA terus bertahan menahan serangan mereka sampai penghitungan tuntas.#CYBERMUSLIMRUSSIANFORPRABOWO#INAelectionObserverSOS," tambahnya.

Baca Juga : Basis Suara Terbanyak Jokowi dan Prabowo Berdasarkan Hasil Real Count Sementara KPU

Sementara itu, seorang pemilik akun Facebook yang lain juga menggunggah hal serupa.

Dalam unggahannya itu, ia menyebut serangan hacker begitu masif menyerang server KPU.

"Assalammualaikum.. Serangan Begitu Masif Menghantam Server KPU.Semoga Orang² Yg Berbuat Curang dan Menghalalkan Segala Cara Mati Disambar Petir, Aamiin," tulisnya dalam kolom keterangan.

Menanggapi kabar mengenai peretasan pada server KPU, Viryan Aziz selaku Komisioner KPU akhirnya angkat bicara.

Dilansir dari Kompas.com pada Jumat (19/4/2019), Viryan membenarkan upaya peretasan situs milik KPU oleh suatu pihak.

Baca Juga : Komentari Hasil Quick Count Pemilu 2019, Hanum Rais: Allah Tunjukkan Manusia yang Curangi Demokrasi Atas Nama Survey

Namun, Viryan tidak menyebutkan secara spesifik soal pelaku yang mencoba masuk ke sistem KPU ini. Menurut dia, upaya peretasan tak hanya datang dari luar negeri, tapi juga dalam negeri.

"Serangan ada dari dalam negeri, ada yang coba meng-hack. Sejauh ini masih bisa ditangani oleh teman-teman yang mengurus IT kita (KPU)," kata Viryan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/4/2019) sore.

Viryan menjelaskan, upaya peretasan ini datang setiap waktu.

Baca Juga : Prabowo Umumkan Klaim Kemenangan, Mulan Jameela Takbiran Bareng Neno Warisman

"Hari ini ada (upaya peretasan). Ya kan (upaya peretasan) datang kapan saja ya," ujarnya.

Meski demikian, Viryan menegaskan, hasil akhir pemilu tidak didasarkan pada penghitungan oleh server milik KPU ini.

"Apa pun hasil dari Situng (Sistem Informasi Penghitungan Suara) KPU hanya alat bantu. Jadi tidak ada kaitannya dengan hasil pemilu akhir," kata Viryan.

Menurut dia, hasil pemilu akhir akan dilakukan berdasarkan rapat pleno berjenjang yang sedang berjalan hari ini mulai di kantor kecamatan.

Baca Juga : Kaesang Pangarep: Bapak Terpilih Atau Enggakpun Saya Tetap Jualan Pisang Sama Kopi

Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, tidak ada satu pun pasal yang menyebutkan hasil pemilu ditentukan berdasarkan penghitungan elektronik.

"IT pemilu KPU bukan hasil yang menjadi dasar penetapan," kata dia.

Viryan menambahkan, informasi seperti ini beredar beberapa kali di masyarakat sehingga masyarakat dapat lebih berhati-hati terhadap setiap informasi yang diterimanya.

Baca Juga : Jokowi Unggul di Quick Count 10 Lembaga Survei, Wirang Birawa Terawang Kondisi Indonesia Lima Tahun Kedepan

"Jadi hoaks yang mengatakan, itu hoaks yang sudah beberapa waktu ini terus di kembangkan sejumlah pihak dan itu tidak benar," tutur Viryan.

(*)