Find Us On Social Media :

Tulis Surat Terbuka Buat Kapolri Karena Sering Dipalak Polisi di Tol, Sopir Truk: Walau Surat dan Dokumen Lengkap Selalu Tidak Bisa Melawan

Surat terbuka sopir truk yang ditujukan kepada Kapolri Jendral Tito Karnavian

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian viral di sosial media.

Surat terbuka itu diunggah oleh Imam Handoko di akun Facebook pada Senin (22/4/2019). 

Dalam unggahannya itu, Imam Handoko menyertakan foto deretan mobil polisi dengan tulisan PJR untuk melengkapi surat terbuka yang ia buat.

Baca Juga : Tak Dianggap oleh Kedua Orang Tuanya Sendiri, Mahasiswa Ini Menangis Pilu Karena Hanya Didampingi Dosennya Saat Wisuda

Unggahan yang ditulis pria berprofesi sebagai sopir truk dan pengangkut barang itu menjadi viral di Facebook dalam sekejap.

Hingga saat ini, unggahan itu telah disukai lebih dari 5 ribu pengguna Facebook dan dibagikan sebanyak 2,9 ribu kali. 

Pasalnya, surat terbuka itu berisi keluhan sopir truk yang kerap kali diperlakukan tidak baik oleh petugas Patroli Jalan Raya (PRJ) di jalan tol.

Baca Juga : Sempat Gagal di Pemilu 2014 Hingga Berniat Jual Ginjal Lantaran Terlilit Hutang, Caleg Asal Pekalongan Ini Justru Lolos di Pemilu 2019

Imam Handoko mengaku jika beberapa kali mengirim barang ke luar kota dan sering menggunakan fasilitas jalan tol.

Ia pun tak menampik jika adanya jalan tol lebih memudahkan dan mempercepat pekerjaannya dalam mengiriman barang.

"Pak Tito, saya adalah seorang Driver Truck yang kadang setiap saat menggunakan jalan tol."

Baca Juga : 8 Potret Pasangan Selebriti yang Kompak Saat Datang ke TPS

"Setiap ada pengiriman baik dalam atau luar kota, saya selalu memanfaatkan jalan tol yang memang sangat membantu dalam pengiriman, mempercepat jarak tempuh dan mempersingkat waktu," tulis Imam seperti dikutip Gridhot.ID pada Selasa (23/4/2019).

Namun saat melewati jalan tol, Imam Handoko sering kali bertemu dengan anggota petugas Patroli Jalan Raya (PRJ).

Ia merasa selalu dianggap salah oleh petugas meskipun dokumen dan surat kendarannya sudah lengkap.

Baca Juga : Tergoda Bujuk Rayu Sang Kekasih, Seorang Janda di Surabaya Diciduk Saat Pesta Sabu

Bahkan Imam Handoko mengaku selalu dimintai uang meskipun tidak melakukan kesalahan.

"Tapi ada satu ganjalan bila saya lewat jalan tol. Iya Pak, itu anak buah bapak yang mobilnya tertulis PJR."

"Selalu saja jadi momok buat kami, para sopir truk. Kenapa kami kok selalu aja salah di mata anak buah Bapak."

Baca Juga : Diterkam Buaya Saat Sedang Menjala Ikan, Pria Asal Aceh Alami Patah Tulang

"Walaupun surat surat dan dokumen kami lengkap, selalu aja kami pada posisi yang tidak bisa melawan."

"Dan ujung-ujungnya kami harus memberikan sejumlah uang. Dalam bahasa kami nge mel," lanjutnya.

Iman Handoko pun lantas mempertanyakan pekerjaan utama dari petugas PRJ di jalan tol. 

Baca Juga : Warga Tersinggung dengan Perkataan Caleg Nasdem Hingga Kembalikan Karpet, Achmad Hatari: Dimana Salah Saya Bicara

"Bapak Tito Karnavian yang terhormat."

"Bolehkah saya bertanya. Sebenarnya apa sih tugas utama dari anak buah Bapak yang ada di jalan tol? (PJR)?"

"Apakah untuk mengamankan pengguna jalan tol dari kejahatan, ataukah hanya untuk mencari uang tambahan dari para sopir?" tambahnya.

Baca Juga : Ditagih Janji Potong Leher oleh Partai Gerindra, La Nyalla: Enak Saja!

Dalam surat terbukanya itu, Imam Handoko merasa takut setiap kali bertemu dengan petugas kepolisian dengan mobil PJR di jalan tol.

Ia mengaku tak nyaman jika bertemu dengan petugas PJR, bahkan jantung selalu berdegup lebih kencang dari biasanya.

"Jujur Pak, kami para Driver lebih nyaman bila tidak berjumpa dengan petugas PJR."

Baca Juga : Nikahkan Anak Perempuannya dengan Bocah Ingusan Usia 12 Tahun, Orang Tua : Demi Uang Mahar

"Karena bila kami lihat petugas PJR dari jauh saja, jantung kami berdegup kencang."

"Kami tau, pasti kami akan keluar uang ekstra yang harus diambil dari uang jalan kami," tulisnya.

Pria yang diketahui berasal dari Medan ini pun meminta petugas PJR ditiadakan jika tugasnya hanya merugikan sopir truk.

Baca Juga : Bernama Insan Setiawan, Salah Satu Pelaku Bom Bunuh Diri di Sri Lanka Berhasil Diidentifikasi

"Kami hanya berharap kepada Bapak, apabila petugas ini lebih merugikan para Sopir Truk supaya PJR yang bertugas dijalan tol agar di tiadakan saja."

"Dan diganti dengan petugas yang lebih bisa mengayomi para Sopir. Khususnya Sopir Truk."

Pada akhir tulisannya, Iman Handoko menuliskan permintaan maaf jika surat terbukanya tersebut menyinggung Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Baca Juga : Komentari Kasus yang Menjerat Erin Taulany, Hanum Rais: Kebohongan Telah Menjadi Bagian Penting dalam Hidupnya

"Mohon maaf bila surat ini menyinggung Bapak."

"Tapi hanya ini yang bisa saya sampaikan kepada Bapak, karena kami tidak memiliki kemampuan bila sudah menghadapi anak buah Bapak di jalan tol."

"Terimakasih atas perhatian dari Bapak. Semoga Bapak selalu dalam lindungan Allah SWT," pungkasnya.

(*)