Find Us On Social Media :

Praktikkan Hubungan Seks Menyimpang, 19 Bocah di Garut Mengaku Lakukan Aksinya di Toilet dan Lapangan Bola

Praktikkan Hubungan Seks Menyimpang, 19 Bocah di Garut Mengaku Lakukan Aksinya di Toilet dan Lapangan Bola

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang memiliki perilaku seksual yang menyimpang atau parafilia.

Sebagian ahli berpendapat bahwa kelainan perilaku seksual disebabkan oleh trauma masa kecil, seperti pelecehan seksual.

Ada pula yang mengatakan bahwa kondisi ini disebabkan oleh kelainan saraf di otak.

Baca Juga : Fantastis, Kekayaan Pemimpin Tertinggi Iran Diperkirakan Setara dengan Separuh Utang Luar Negeri Indonesia

Namun apa jadinya jika praktik seks menyimpang justru dilakukan oleh anak-anak dibawah umur, seperti yang terjadi di Garut berikut ini.

Sebanyak 19 bocah di bawah umur terlibat dalam tindak seks menyimpang di Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Dikutip GridHot.ID dari Tribun Jabar, SH (35), ketua RW setempat menuturkan bahwa kasus tersebut terungkap setelah salah satu korban yang juga bertindak sebagai pelaku mengakui perbuatannya kepada orangtuanya.

Baca Juga : Punya Nama 'Menang Prabowo', KTP Pria Ini Viral di Media Sosial

"Saya tahu dari laporan orang tua anak-anak itu serta pengakuan korban dan pelaku juga," kata SH.

Para korban dan pelaku tindak penyimpangan seksual tersebut berumur mulai dari 8 hingga 13 tahun.

"Totalnya ada 19 anak yang melakukan perbuatan itu (seks menyimpang). Semuanya teman bermain di satu wilayah," ujar SH (35), ketua RW setempat saat dihubungi, Kamis (25/4/2019).

SH menerangkan bahwa tindakan belasan bocah di bawah umur tersebut karena terpengaruh film porno.

Baca Juga : Bocorkan Spoiler Film Avengers: Endgame, Pria Ini Dihajar Penonton di Luar Bioskop Hingga Babak Belur

"Terakhir habis main bola, mereka nonton video porno di handphone salah satu pemuda," ucapnya.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan setelah mendapat laporan dari salah satu orangtua korban.

Disebutkan bahwa tindakan menyimpang 19 anak tersebut saling berkaitan satu sama lain.

Baca Juga : Kisah Taufik, Bocah Tunarungu dari Lombok Penyelamat Wisatawan Korban Longsor yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

"Setelah jadi korban, lalu ada yang jadi pelaku juga. Jadi seperti menular," ucapnya.

Para korban dan pelaku melakukan tindakan seks menyimpang tersebut di rumah, toilet, dan lapangan sepak bola.

Saat ini kasus tersebut tengah dalam penanganan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Garut.

"Soal link situsnya tahu dari mana kami juga belum tahu. Dari satu anak terus menyebar ke anak lain. Bukan hanya jadi korban, tapi juga turut jadi pelaku," ucapnya.

Baca Juga : Kini Sukses dan Kaya, Siapa Sangka Natasha Willona Kenakan Baju Bekas Saat Lomba

Kasus seks menyimpang yang dialami oleh 19 bocah di Garut kini tengah menyita perhatian publik.

Dari 19 bocah, ternyata ada tiga anak perempuan yang menjadi korban.

Kemudian, ada pula satu anak laki-laki yang menjadi korban.

Baca Juga : Malah Dibuat Lelucon, Remaja Putri Ini Tak Sadar Bibir Bengkaknya Ialah Penyakit Mematikan

Rentang usia keempat korban ini disebut delapan hingga 11 tahun.

Hal ini diungkap Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna.

Ia menyebut, 15 anak lagi merupakan pelaku sekaligus korban.

"Pelaku sekaligus korban ada 15 orang. Tapi yang jadi korban saja ada empat, tiga perempuan satu laki-laki hanya nerima jadi korban," kata Budi Satria.

Baca Juga : Kisah Darshan Singh, Algojo yang Telah Mencabut Nyawa 850 Orang Tervonis Mati

19 bocah di Garut itu terlibat seks menyimpang akibat terpengaruh tontotan dari video berbau pornografi.

Mereka disebut telah melakukan seks menyimpang itu lebih dari satu kali.

Berdasarkan pengakuan pelaku atau korban, Budi Satria menyebut para bocah itu tak sadar perbuatannya itu berbahaya.

Baca Juga : Tak Terpilih di Pemilu 2019, Caleg Gagal Bongkar Rumah Pasangan Lansia

Para bocah menganggap seks menyimpang itu adalah permainan biasa.

"Pengakuan pelaku atau korban, ini kan dianggapnya permainan biasa. Jadi enggak ada yang aneh, dia pikir itu permainan anak-anak biasa," katanya.

Sementara itu, dikutip GridHot.ID dari acara Kabar Petang yang diunggah akun YouTube @tvOneNews pada 24 April 2019, Kasat Reskim Polres Garut, AKP Maradona menyebut jumlah korban bisa bertambah.

"Ada informasi, ada 32 anak lainnya, tapi itu belum bisa kita pastikan, karena kami belum mengambil keterangan, sehingga belum ada saksi-saksi yang menjelaskan hal seperti itu.

Baca Juga : Kisah Darshan Singh, Algojo yang Telah Mencabut Nyawa 850 Orang Tervonis Mati

Jadi hanya selentingan-selentingan.

Untuk hasil pemeriksaan dari anak-anak ini sendiri rata-rata ada yang memang baru sekali, tapi ada juga yang menyebutkan sudah lupa, sudah berapa kali.

Artinya variatif, dari 19 anak ini ada yang baru sekali, ada yang dua kali, tiga kali, ada yang bahkan sampe sudah lupa, jadi berbeda-beda," ujar AKP Maradona.(*)